Into The Light ID, komunitas peduli pencegahan bunuh diri

Haryo Wisanggeni

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Into The Light ID, komunitas peduli pencegahan bunuh diri
Komunitas ini berdiri setelah pendirinya mendapati bahwa ada di antara teman-temannya sendiri yang ingin bunuh diri

JAKARTA, Indonesia — Tekanan hidup bisa membuat kita gelap mata dan lupa akan betapa berharganya hidup kita. Dalam situasi seperti itu, godaan untuk bunuh diri dapat muncul. Ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Benny Prawira menyaksikan sendiri fenomena ini pada tahun 2013. Sejumlah temannya bercerita bagaimana mereka memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Beberapa bahkan sudah merencanakannya dengan matang. Inilah yang kemudian menginspirasi Benny dan teman-temannya, anak-anak muda dari sejumlah universitas di Jakarta untuk membentuk komunitas Into The Light ID

“Awalnya pada 2013, kita berpikir apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mengatasi persoalan ini,” Kata Benny, Kamis 10 September 2015.

Into The Light adalah komunitas yang fokus pada upaya edukasi dalam pencegahan bunuh diri. Mereka juga siap memberikan pendampingan untuk orang-orang yang ingin bunuh diri, telah melakukan upaya bunuh diri namun berhasil bertahan hidup maupun mereka yang kehilangan rekannya karena upaya bunuh diri. 

Bagaimana Into The Light menemukan orang-orang ini? 

“Kita giat memberikan workshop kepada banyak komunitas, dari situ biasanya muncul,” ujar Benny. 

Seiring tumbuhnya komunitas Into The Light, Benny dan rekan-rekannya kemudian menemukan sejumlah data tentang betapa seriusnya persoalan bunuh diri ini, terutama bagi anak muda.

“Data WHO (badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa) menunjukkan bahwa bunuh diri menjadi penyebab kematian tertinggi kedua pada rentang usia 15-29 tahun,” kata Benny. 

Dalam konteks Indonesia, data yang diambil Into The Light pada periode Januari hingga Juni 2015 menunjukkan telah terjadi sebanyak 141 kasus bunuh diri. Jumlah ini menurut Benny hanya berdasarkan pengamatan di media. Ia meyakini bahwa jumlah yang sesungguhnya bisa jadi lebih besar.

“Belum yang sebenarnya bunuh diri tapi dilaporkan kecelakaan, atau yang tidak diberitakan,” ujarnya. 

Into The Light ID bisa dihubungi melalui laman Facebook IntoTheLightID dan Twitter @IntoTheLightID — Rappler.com

Baca juga: 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!