Jack Ma galau terima tawaran jadi penasihat Komite E-Commerce Indonesia

Aditya Hadi Pratama

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jack Ma galau terima tawaran jadi penasihat Komite E-Commerce Indonesia
Direktur Urusan Publik Alibaba untuk kawasan Asia Pasifik, Rico Ngai mengatakan Jack Ma merasa terhormat bisa membantu Indonesia, tetapi mereka tetap menanti dokumen penawaran resmi dari pemerintah

JAKARTA, Indonesia – Di sela-sela pertemuan negara G-20 yang berlangsung di Hangzhou, Tiongkok pada tanggal 4-5 September lalu, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyempatkan diri berkunjung ke kantor Alibaba. Dalam kesempatan itu, Pemerintah Indonesia secara khusus meminta CEO sang raksasa e-commerce Tiongkok, Jack Ma, menjadi penasihat untuk komite pengarah e-commerce di Tanah Air.

Komite pengarah e-commerce itu terdiri atas 10 orang menteri dan dipimpin oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Komite itu nantinya akan bertugas untuk menjalankan roadmap e-commerce yang dibuat oleh Pemerintah Indonesia.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menarik perhatian dunia internasional terhadap bisnis e-commerce di Indonesia. Langkah serupa juga pernah dilakukan oleh mantan Perdana Menteri Inggris, David Cameron yang menunjuk Jack Ma sebagai penasihat bisnis negara Ratu Elizabeth itu.

Lalu, apa respons dari Jack Ma? Apakah dia bersedia menerima tawaran itu? Juru bicara Alibaba mengatakan Jack Ma merasa terhormat untuk bisa memenuhi permintaah Presiden Jokowi untuk membangun bisnis e-commerce Tanah Air.

“Tetapi, kami masih tetap menunggu dokumen resmi penawaran tersebut,” kata dia menjawab pertanyaan Rappler yang berkunjung ke markas Alibaba pada Jumat, 5 September.

Sementara, kepada Reuters juru bicara Alibaba mengatakan jika pihaknya belum dapat memastikan apakah Jack Ma akan menerima tawaran itu atau tidak.

Terlepas apa pun jawaban yang akan dia berikan, Jack Ma akan berada dalam posisi yang cukup sulit. Di satu sisi, jika Jack Ma menerima tawaran itu, maka dia akan semakin memiliki pengaruh yang besar di bisnis e-commerce Tanah Air. Dia memiliki peluang untuk mendorong pertumbuhan bisnis-bisnis Alibaba di Tanah Air, seperti AliExpress dan UC Web.

Pada tanggal 12 April lalu, Alibaba juga telah mengakuisisi Lazada yang merupakan salah satu e-commerce besar di Tanah Air dan berniat untuk mengintegrasikan layanan pembayaran Alipay ke dalamnya.

Ini menunjukkan bahwa Alibaba memiliki minat yang cukup besar terhadap Pasar Indonesia.

Tetapi, di sisi lainnya, tawaran terhadap Jack Ma ini justru mengundang kecaman dari masyarakat Tiongkok. Mereka mengecam Indonesia terkait kasus Mei 1998 di mana banyak warga dari etnis Tionghoa menjadi korban, serta polemik di antara kedua negara terkait isu Laut Tiongkok Selatan.

Sementara, beberapa warga Tiongkok menyuarakan aspirasi mereka melalui kolom komentar di situs Sina, mendorong Jack Ma untuk menolak tawaran itu. Ada juga yang menganjurkan Jack Ma menerima tawaran itu, lalu “merampok” uang Indonesia.

Menarik untuk ditunggu bagaimana kelanjutan kepastian kerjasama antara Jack Ma dengan Pemerintah Indonesia. Apakah Pemerintah Indonesia akan serius mengirimkan dokumen permintaan resmi? Kita tunggu saja. – dengan laporan Uni Lubis/Rappler.com

*artikel ini pernah diterbitkan di Tech in Asia edisi 7 September

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!