SAKSIKAN: Cerita Anthony Sinisuka Ginting tentang hidup dan cintanya pada bulu tangkis

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Cerita Anthony Sinisuka Ginting tentang hidup dan cintanya pada bulu tangkis
“Kalau capek dicampur sama senang pasti ikhlas ngejalanin capeknya”

JAKARTA, Indonesia — Mencintai bulu tangkis. Hal itu yang digarisbawahi oleh seorang Anthony Sinisuka Ginting, salah satu atlet bulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia saat ini. Saat ditemui Rappler seusai berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung, Anthony menceritakan awal mula ia mengenal dunia bulu tangkis.

“Umur 5 tahun gitu sih, suka diajak Papa main bulu tangkis gitu sama teman-teman kantornya,” tutur pria kelahiran 20 Oktober 1996 tersebut.

Anthony mendapatkan medali pertamanya saat masih berusia delapan tahun. Ketika mengikuti kompetisi di Bandung, ia berhasil meraih gelar perdana, meskipun hanya di peringkat tiga. Semula ia hanya sekadar mengikuti ayahnya, namun saat beranjak remaja ternyata ia semakin menekuni bulu tangkis.

“SMP akhir, mau SMA gitu, sudah mulai kayak memang mau terjun di bulu tangkis,” katanya.

Cinta bulu tangkis

Anthony Sinisuka Ginting saat ditemui Rappler seusai berlatih di Pelatnas PBSI Cipayung. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler

Menjadi seorang atlet memang tidak mudah. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan. Fisik dan mental sering berada di bawah tekanan, apalagi karena dalam kompetisi pasti akan ada yang kalah.

“Kadang mikir juga kan, percuma latihan capek-capek tapi kalah babak pertama atau gimana. Cuma ya pasti ada sih, tiap orang tiap atlet pikiran kayak gitu.”

Oleh karena itu, bagi Anthony, sangat penting bagi seseorang yang ingin menekuni bulu tangkis untuk mencintai bidang ini terlebih dahulu.

“Soalnya kan sudah pasti capek. Tapi kalau capek dicampur sama senang tuh kan pasti ya maksudnya apa ya ikhlas aja itu ngejalanin capeknya.”

Selain lelah secara fisik, mental juga sangat diuji bagi para calon atlet. Oleh karena itu seseorang harus bisa pantang menyerah, bahkan ketika mengalami kekalahan.

“Namanya proses kan. Proses kalau buat jadi juara memang enggak gampang juga.”

Dalam waktu dekat Anthony akan berkompetisi dalam Malaysia Open dan Indonesia Open. Bagaimana aksinya nanti? Kita tunggu bersama.

[VIDEO]

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!