Badminton: Sektor tunggal amburadul, hanya sisakan Linda Wenifanetri

Mahmud Alexander

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Badminton: Sektor tunggal amburadul, hanya sisakan Linda Wenifanetri

EPA

Kuburan tunggal Indonesia menjadi milik tunggal putra. Tommy Sugiarto dan Dyonisius Hayom Rumbaka sama-sama keok.

JAKARTA, Indonesia – Tak salah Indonesia menyematkan target medali dari sektor ganda. Pasalnya, sektor tunggal sejauh ini belum bisa diharapkan. Sampai hari ini, hanya satu pemain tunggal yang tersisa. Itupun dari tunggal putri. 

Sektor putri yang sebelumnya tak diperhitungkan, justru sukses melaju. Linda Wenifanetri mematahkan prediksi dengan menaklukkan unggulan ke-13 asal Jepang Minatsu Mitani.   

Linda mampu menang setelah melewati pertarungan keras. Pertandingan yang biasanya selalu selesai dalam waktu di bawah satu jam, kali ini molor hingga 1 jam 12 menit. Skor pun berakhir dalam rubber game, 19-21, 21-14, 21-11.

Linda mengakui, tipikal Minatsu memang pemain yang senang memainkan bola reli. Kuncinya, bukan hanya teknik pengembalian dan akurasi pukulan, tapi juga kesabaran.

“Ya jangan sampai terburu-buru. Kalau enggak, saya yang kena. Melawan dia memang pertarungan mental dan menguras emosi. Kalau terpancing, ya kalah,” kata Linda saat ditemui usai laga.

Minatsu sempat mati kutu dan Linda unggul sampai 19-15. Tapi, saat lawan sadar permainannya tak berkembang, pemain muda Jepang itu mampu mengubah strategi dengan cepat dan membuat perolehan poin Linda tak bergerak dan kalah 19-21.

Baru di game kedua dan ketiga, Linda bisa berada di depan Minatsu. Minatu rupanya kehabisan strategi setelah permainan pendek, cepat, dan reli mampu diantisipasi Linda dengan baik. 

Kuburan tunggal Indonesia menjadi milik tunggal putra. Tommy Sugiarto dan Dyonisius Hayom Rumbaka sama-sama keok. Padahal, Tommy merupakan salah satu andalan Indonesia. Sedangkan Dyonisius sempat menunjukkan tren meningkat.

Tommy yang menjadi unggulan ke-15, kalah dari pemain Hong Kong non unggulan Wei Nan setelah menjalani pertarungan panjang tiga game. Game pertama berlangsung mendebarkan. Setelah terjadi deuce berkali-kali sampai game terhenti di angka 24-26 untuk kemenangan lawan.

Di game kedua, anak legenda bulu tangkis Indonesia Icuk Sugiarto itu mengubah gaya permainan dan menang mudah 21-8. Tapi di game ketiga, skor kembali harus deuce. Mental Wei rupanya lebih baik di poin kritis dan menang 20-22.

“Saya memang sempat terburu-buru di game pertama. Game kedua saya lebih menekan dan dia kelihatan melepasnya. Di game ketiga ini justru saya kesulitan menahan dia,” kata Tommy. 

Tapi, Wei memiliki alasan berbeda. Dia menilai di game ketiga dia bermain tanpa beban. Itu yang membuat dia ada di atas Tommy.

“Saya tadi sudah tidak berpikir menang kalah. Suporter sangat ramai dan mengganggu fokus saya. Jadi ya usahakan saja bola menyeberangi net. Tapi hasil akhir berkata lain dan saya menang,” ungkapnya.

Dyonisius juga meraih hasil yang sama. Eks tunggal Pelatnas itu harus takluk dari unggulan kedelapan, Wan Ho Son (Korsel), dengan pertarungan ketat 21-12, 13-21, 17-21.

Melihat hasil di hari ketiga, Rexy Mainaky, manajer tim Indonesia untuk Kejuaraan Dunia, tak terlalu kaget. Dia berharap hari ini tunggal belum habis. Satu-satunya wakil di sektor tunggal adalah Linda. “Kalau bisa melaju terus. Mudah-mudahan bisa,” katanya. 

Linda akan berjumpa pemain Thailand, Ratchanok Inthanon, Kamis siang, 13 Agustus.  

Enam wakil tuan rumah angkat koper

Semakin mendekati babak akhir, persaingan semakin ketat. Mental menjadi faktor yang menentukan selain skill dan fisik. Terbukti, ramainya dukungan di Istora justru membuat sejumlah pemain terbebani. 

Salah satu yang merasakan itu adalah Pia Zebadiah. Pemain yang bakal berpisah dengan partnernya, Rizky Amelia. Mereka takluk dari pasangan Lee So Hee/Shin seoung Chan 9-21, 18-21.

“Tadi memang sempat grogi juga. Mikir bagaimana, penonton segini, harus menang. Justru itu jadi beban, bikin keburu-buru dan salah sendiri. Di game kedua sempat hilang, tapi pas poin dekat eh muncul lagi,” terang Pia.

Selain  Pia/Rizky di ganda putri, pasangan lain yang angkat koper adalah Vita Marissa/Shendy Puspa. Tapi kali ini keduanya memang kalah kualitas dengan unggulan kedua asal Tiongkok,Ying Luo/Yu Luo. Terbukti skor cukup telak 10-21, 9-21. Pasangan muda Keshya Nurvita/Devi Tika takluk juga dari pemain Tiongkok unggulan kedelapan, Ma Jin/ tang Yuanting 11-21, 8-21.

Dengan hasil ini, hanya tersisa satu wakil ganda putri, Greysia Polii/Nitya Krishinda. Mereka lolos ke babak ketiga dan akan berjumpa unggulan Shizuka Matsui/Mami Naito.

Sektor ganda putra kehilangan satu wakil setelah Hendra AG/Andrei Adistia kalah dari Kim Astrup/Anders Skaarup 17-21, 17-21. Tapi, masih ada tiga wakil tersisa, yakni Hendra Setiawan/M Ahsan, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf dan Angga Pratama/Ricky Karanda.

Sementara itu, ganda campuran tak ada pertandingan di hari ketiga. Mereka baru akan bertanding kembali hari keempat, Kamis ini.  

“Saya lihat pasangan unggulan kami di sektor ganda putra, campuran dan putri masih bisa terus. Hari ini sangat menentukan. Permainan hari ini bisa menjadi tolok ukur peluang di babak perempat final dan semifinal nanti,” ujar Rexy.—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!