Malaysia sambut positif usul Indonesia bentuk dewan kelapa sawit

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Malaysia sambut positif usul Indonesia bentuk dewan kelapa sawit
Menlu RI Retno Marsudi juga bahas isu buruh migran Indonesia di Malaysia

JAKARTA, Indonesia — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Malaysia menyambut positif usul Indonesia untuk membentuk dewan kelapa sawit, atau Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPs), Senin, 12 Oktober.

“Malaysia menyambut positif usul Indonesia untuk membentuk Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPCs) guna meningkatkan kerja sama antarprodusen dalam produksi dan promosi industri kelapa sawit,” kata Retno melalui siaran pers yang diterima Senin.

Mengingat Indonesia dan Malaysia merupakan dua produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Retno dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman mengatakan kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama industri kelapa sawit, termasuk dalam melawan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit, yang sering terjadi di pasar Eropa dan Amerika. 

Pembentukan CPOPCs diusulkan saat Presiden Joko “Jokowi” Widodo bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Bogor, Minggu, 11 Oktober.

“Telah diputuskan beberapa kesepakatan, salah satunya adalah yang berkaitan dengan degan negara penghasil minyak sawit, karena kita tahu 85 persen produksi minya kelapa sawit ada di Indonesia dan Malaysia,” kata Jokowi seusai menerima Najib, Minggu.

Perhatikan pendidikan anak migran

Selain menyepakati pembentukan CPOPCs, kedua menteri luar negeri juga membahas isu pekerja migran Indonesia di Malaysia. Keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam mengedepankan keselamatan, kesejahteraan, dan hak pekerja migran Indonesia di Malaysia. 

Retno dan Anifah memandang penting bahwa para pekerja migran mengetahui aturan dan mekanisme yang berlaku di Malaysia, termasuk tentang deportasi suka rela.

Pada kesempatan yang sama, Retno turut mengangkat isu terkait dengan hak pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia. 

Ia menyampaikan harapan agar kesepakatan antara Jokowi dan Najib pada Februari 2015 mengenai hak pendidikan anak pekerja imigran Indonesia dapat ditindaklanjuti, termasuk pemberian izin pendirian community learning center (CLC). 

“Pada tingkat teknis, berbagai isu seperti izin pembukaan CLC dan izin bagi guru Indonesia untuk mengajar akan terus diselesaikan,” kata Retno. —Dengan laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!