Menteri Pertahanan Ryamizard resmikan program bela negara hari ini

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menteri Pertahanan Ryamizard resmikan program bela negara hari ini

EPA

Menurut Menhan Ryamizard, masih banyak masyarakat yang belum mengerti arti bela negara

JAKARTA, Indonesia — Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu secara resmi membuka program bela negara hari ini, Kamis, 22 Oktober. Program ini diikuti sebanyak 200 kader bela negara di Badan Diklat Kemhan di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Para calon kader bela negara mengenakan seragam loreng warna biru muda. Mereka juga mengenakan sepatu dinas lapangan (PDL) dan topi rimba TNI berwarna biru.

Tak hanya laki-laki, beberapa perempuan juga turut mewarnai barisan biru calon kader bela negara. Mereka berjajar rapi di depan inspektur upacara. 

Selain di Jakarta, kegiatan ini juga dihelat di 45 kabupaten/kota sebagai upaya menciptakan 4.500 kader pembina bela negara.

Dalam sambutannya, Ryamizard mengatakan tujuan dari kegiatan bela negara adalah untuk membentuk mental masyarakat Indonesia agar memiliki kesadaran akan rasa cinta terhadap Tanah Air, setia pada negara, dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

“Kegiatan ini dimaksudkan agar sikap dan perilaku masyarakat menjunjung tinggi bela negara,” kata Ryamizard.

“Selain itu, untuk membentuk kader bela negara dalam mewujudkan warga yang memiliki kesadaran sikap rasa cinta terhadap Tanah Air, setia pada negara, dan rela berkorban untuk bangsanya.”

Melalui kegiatan ini, Ryamizard juga mengharapkan agar dapat menyebarkan apa yang telah didapat dalam acara program ini kepada masyarakat sebagai bagian dari revolusi mental bangsa Indonesia.

“Kader bela negara juga diharapkan mampu menyebarkan bela negara kepada masyarakat sekitar agar implementasi kegiatan nasional bela negara sebagaimana menjadi bagian dari revolusi mental bangsa,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan kebanggaannya terhadap para calon kader bela negara. Ia menyebut mereka sebagai duta bela negara yang harus menjelaskan kepada masyarakat apa makna bela negara.

“Kalian adalah duta untuk memberi pengertian kepada masyarakat, karena banyak yang tidak mengerti. Sampai hampir dua minggu masih banyak yang tidak mengerti, atau tidak mau mengerti,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini.

Ia juga berpesan kepada para calon kader tersebut untuk disiplin. Mereka diminta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan bela negara hingga tuntas dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya bangga kepada kalian semua. Selama sebulan ikuti betul apa yang diberikan pembina agar yang kalian terima dapat disebarkan ke seluruh Indonesia tempat kalian masing-masing,” tuturnya.

Sebelumnya, terdapat pro dan kontra perihal program bela negara. 

Pemimpin redaksi NU (Nahdlatul Ulama) Online Savic Ali berpendapat bahwa program bela negara tidak penting dan bukan prioritas untuk saat ini.

“Saya tidak melihat urgensi dari program semacam semi wajib militer dalam kondisi saat ini. Karena saya kira dengan strategi politik kawasan sekarang, Indonesia tidak membutuhkannya,” katanya pada Rappler.

Sementara itu, Ketua DPP Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno mengatakan organisasinya mendukung program bela negara yang akan dilaksanakan Kementerian Pertahanan. Menurut Japto, setiap warga negara Indonesia wajib membela negaranya. —Dengan laporan dari Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!