Berkunjung ke markas Suka Haji Lulung

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berkunjung ke markas Suka Haji Lulung

ANTARA FOTO

Posko Haji Lulung akan diresmikan pada 30 Maret 2016

JAKARTA, Indonesia — Ruangan berukuran 4×3 meter dengan lantai keramik putih dan dinding warna kombinasi cokelat dan krem menjadi tempat kerja Abraham “Lulung” Lunggana sekaligus posko sementara kelompok Suka Haji Lulung. 

Hampir semua calon kontestan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 punya kelompok pendukung. Suka Haji Lulung merupakan salah satunya.

“Inilah markas kami, tempat kami berdiskusi masalah Jakarta bersama teman-teman,” kata Lulung, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, kepada Antara, Sabtu petang pekan lalu.

Posko itu berdiri di depan ruko tiga lantai di sisi kiri Jalan Fachrudin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, bersebelahan dengan Hotel Millenium.

Di depan posko terdapat tumpukan bangku plasik serta sebuah meja yang menjadi tempat Lulung berbincang bersama rekan-rekannya dan para sukarelawan.

“Ya, bisa sore atau malam kami berbincang di sini, tidak rutin. Mengalir saja seperti air. Ngumpul, ya di sini,” kata politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Kami kemudian menarik kenop untuk membuka pintu dan mendapati ruangan kecil itu cukup sejuk dengan dua pendingin udara di sudut kiri. Di sisi kiri ruangan ini terdapat dispenser air minum dan deretan galon air mineral, serta kardus-kardus berisi tumpukan kertas. 

Melangkah ke dalam ditemui meja kaca bulat yang menjadi tempat air mineral dan tumpukan surat kabar. Dinding ruangan dihiasi lukisan, kaligrafi, dan foto. Sementara kursi panjang untuk para tamu menghadap ke meja utama milik Lulung. 

Meja berukuran 1×1 meter yang penuh tumpukan buku, undangan, serta tumpukan kertas yang menjadi tempat kerja Lulung berada di sudut kanan ruangan. 

Hal paling mencuri perhatian adalah foto ibunda Lulung yang terpajang di atas meja. Foto itu terbingkai menghadap dan ditempatkan di sisi kanan dari kursi Lulung. 

“Ini foto ibu saya, untuk menyemangati saya,” tutur Lulung. 

Di hadapan meja kerja itu terpampang televisi berukuran besar yang menyiarkan salah satu stasiun televisi berita. Lulung beserta rekannya kerap menyimak berita kemudian mendiskusikannya di situ. 

Ruangan ini memiliki empat jendela yang berukuran satu meter namun tertutup dengan gorden tebal sehingga terik matahari di luar tidak masuk ke dalam dan memberikan suasanan yang nyaman untuk berbincang.

Nama Lulung sendiri sempat mencuat saat berseteru dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama terkait rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015.

Tagar #SaveHajiLulung juga menjadi trending topic selama dua hari, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. 

Sudah 30 tahun berdiri

Abraham Lunggana memenuhi panggilan penyidik Bareskrim, pada 25 Februari 2016, untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan kasus scanner-printer oleh Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat tahun anggaran 2014 dengan nilai proyek mencapai sekitar Rp150 miliar. Foto oleh Reno Esnir/Antara

Posko Haji Lulung berdiri bukan semata guna menyambut pencalonannya pada Pilkada DKI 2017, melainkan sudah berdiri sejak 1986 sebagai tempat membahas masalah di Tanah Abang, salah satu daerah pemilihannya dalam Pemilu Legislatif 2014 lalu.

“Bisa dikatakan sejak 30 tahun lalu, ini tempat saya dan teman-teman membahas masalah ekonomi atau potensi masyarakat Tanah Abang,” kata Lulung yang dikenal sebagai jagoan Tanah Abang.

Lulung menjelaskan, posko yang kini terasa nyaman dulunya hanya bangunan tanpa bangku di mana orang-orang duduk bersila di atas karpet. 

“Dulu amburadul, ibarat kata, seperti merangkak, duduk di bawah. Sekarang sudah ada kursi karena berproses,” kata Lulung yang pernah bekerja sebagai pengumpul barang bekas di Tanah Abang.

Untuk itu Lulung mengatakan tidak akan pernah meninggalkan posko itu kendati puluhan posko baru akan disediakan untuk kelompok Suka Haji Lulung.

“Markas ini cikal-bakal saya. Di sisi saya belajar diskusi bersama teman-teman membahas Jakarta. Posko ini akan tetap ada sebagai tempat kami berkumpul,” kata dia. 

Lulung pun mengatakan Posko Haji Lulung lainnya sudah di siapkan dan akan diperkenalkan pada 30 Maret 2016. 

“Deklarasi mudah-mudahan tanggal 30 Maret. Posko itu bukan berarti saya membangun, melainkan dari rumah sukarelawan yang akan diberikan spanduk kecil,” kata dia. 

Lulung berjanji jika deklarasi itu terlaksana maka ia akan mengunjungi tiap posko secara giliran untuk menggelar diskusi bersama warga. —Laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!