Mendag Tom Lembong : Indonesia Siapkan Kerjasama Komprehensif dengan Eropa

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mendag Tom Lembong : Indonesia Siapkan Kerjasama Komprehensif dengan Eropa

ANTARA FOTO

Data Badan Pusat Statistik pada 5 tahun terakhir menunjukkan total nilai perdagangan Indonesia-Uni Eropa turun sekitar 5,4 persen per tahun. Neraca surplus turun 16,7 persen.

JAKARTA, Indonesia – Ketika Presiden Joko “Jokowi” Widodo menunjukkan minat untuk bergabung dengan Kemitraan Trans Pasifik (TPP) yang diinisiasi Amerika Serikat, banyak yang terkejut.  Saat itu Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menjelaskan bahwa melalui TPP Indonesia bisa menggarap serius pasar Eropa.

Pasalnya, Indonesia belum punya kerangka kerjasama ekonomi secara komprehensif dengan Uni Eropa, sebagaimana yang kita punyai dengan kawasan lain. Cerita dengan Eropa justru diwarnai isu boikot dan bahkan hambatan tarif sebagaimana yang dialami industri minyak sawit dengan pemerintah Prancis.

Kunjungan Menteri Tom Lembong ke Brussel pekan ini, menunjukkan keseriusan membangun kerjasama ekonomi dengan Uni Eropa. Tom optimistis perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) dapat segera dimulai. Mendag yakin implementasi IEU CEPA mampu mewujudkan agenda prioritas pemerintah (Nawacita), yaitu meningkatnya produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, khususnya Eropa.

Rencananya perundingan akan diluncurkan Presiden Jokowi, dalam kunjungan kerjanya ke Brussel, pada akhir April 2016.  Sebelumnya, Mendag Tom bersama Menteri Perindustrian Saleh Husin telah melakukan pertemuan dengan pihak Komisi Eropa guna membahas cakupan kerja  IEU CEPA pada kunjungannya ke Brussel, 4-5 April 2016.  

Di Brussel, Tom juga melakukan pertemuan dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa Cecilia Malmström.

Scoping paper IEU CEPA akan digunakan sebagai basis aspirasional untuk masuk ke tahapan perundingan IEU CEPA. Kami sepakat finalisasinya akan dipercepat dengan komunikasi pada tingkat tinggi yang lebih intensif agar perundingan dapat diluncurkan pada kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Brussel pada akhir April 2016,” ungkap Tom dalam keterangan yang diterima Rappler pada Kamis, 7 April.

Menurut Tom, peran Indonesia dalam jaringan pasokan global dan regional  masih perlu ditingkatkan seiring makin meningkatnya persaingan antar negara dalam konteks global. Persaingan antar negara tersebut dapat dilihat dari berkembangnya kerja sama di bidang perdagangan seperti Free Trade Agreement (FTA) dan Economic Partnership Agreement atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (EPA/CEPA).

Berbagai kerangka kerja sama itu merupakan solusi atas lambatnya kemajuan perundingan Doha Development Agenda dalam kerangka WTO atau Organisasi Perdagangan Dunia.

Tren perdagangan dengan Eropa menurun

Mendag Tom  ingin merampungkan perundingan IEU CEPA dan segera mengimplementasikan hasil-hasilnya.  “Indonesia perlu menjawab tantangan besar akibat menurunnya tren perdagangan Indonesia-Uni Eropa dalam lima tahun terakhir,” ujar Tom.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 tahun terakhir (2011-2015) menunjukkan total nilai perdagangan Indonesia-Uni Eropa turun sekitar 5,4 persen  per tahun. Hal itu berdampak pada penurunan surplus neraca perdagangan bagi Indonesia sebesar 14,5 persen per tahun pada periode waktu yang sama. 

Sementara itu, pada 2015, nilai surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa hanya mencapai US$ 3,5 miliar atau turun 16,7 persen dibandingkan nilai tahun sebelumnya yang mencapai US$ 4,2 miliar. 

Ekspor Indonesia ke Uni Eropa masih didominasi produk primer pertanian seperti minyak kelapa sawit, karet alam, dan kopra. Sebaliknya produk impor Indonesia dari Uni Eropa didominasi produk-produk industri seperti permesinan, peralatan telekomunikasi, suku cadang pesawat terbang, dan obat-obatan.

Dari sisi penanaman modal asing, nilai realisasi investasi Uni Eropa di Indonesia juga cenderung menurun. Pada 2014, nilai investasi Uni Eropa di Indonesia mencapai US$  3,8 miliar, dan turun menjadi US$ 2,3 miliar pada 2015. Investasi Uni Eropa hanya menempati peringkat ke-4 terbesar bagi Indonesia.

Mendag Tom berharap IEU CEPA dapat menjadi pendorong untuk meningkatkan akses pasar, fasilitasi, dan kerja sama ekonomi di bidang perdagangan barang dan jasa, dan investasi. IEU CEPA juga diharapkan dapat mengedepankan prinsip saling menghormati, saling percaya, dan saling menguntungkan. 

“IEU CEPA akan menjadi pendorong bagi peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar Uni Eropa serta meningkatkan peran Indonesia dalam global value chain,” kata Tom.

Upaya membangun kesepakatan IEU CEPA ini dilakukan usai Indonesia kembali mengaktifkan pembahasan Kemitraan Komprehensif dengan Australia– Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!