Philippine volleyball

Indonesia kekurangan tenaga di bidang metrologi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia kekurangan tenaga di bidang metrologi

EPA

Untuk meningkatkan daya saing, butuh tenaga kerja pengukuran dan penimbangan (UPPT) yang berkualitas.

JAKARTA, Indonesia – Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia (SDM) di bidang metrologi. Seiring dengan potensi berkembangnya industri manufaktur, kebutuhan SDM metrologi juga terus meningkat.

Metrologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri. 

“Metrologi suatu negara merupakan barometer tingkat kesejahteraan masyarakat dan gambaran mengenai perkembangan teknologi dari negara tersebut,” kata Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma dalam seminar nasional metrologi legal yang jatuh pada Selasa, 24 Mei 2016 lalu.

Dalam sambutan, ia sekaligus menjamin kebenaran penggunaan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP), khususnya dalam transaksi perdagangan. Pengukuran yang benar dan transparan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut baru bisa dicapai jika Indonesia memiliki SDM di bidang metrologi yang andal.

Saat ini, kebutuhan terhadap SDM di bidang metrologi mencapai 3.000 orang. Sedangkan, jumlah SDM yang tersedia baru mencapai sekitar 400 orang.

Meningkatkan peringkat daya saing

Saat ini, menurut Global Competitiveness Index 2014/2015, Indonesia berada di peringkat 34 dari 144 negara. Bila dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, Indonesia masih tertinggal.

“Indonesia sudah harus mulai membangun sistem perekonomian yang terintegrasi dengan dunia pendidikan, sehingga semua kebutuhan SDM dapat terpenuhi dan tepat guna,” kata dia.

Salah satu langkah yang diambil Kementerian Perdagangan adalah menggenjot institusi pendidikan metrologi seperti Akademi Metrologi dan Pusat Pengembangan Sumber daya Kemetrologian di Cihanjuang. Selain itu, perlu sinergi bersama juga antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Saya berharap dapat mendapat masukan dari para pemangku kepentingan sebagai bahan  referensi dalam penyusunan kebijakan di metrologi,” kata dia. -Rappler.com

BACA JUGA: 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!