Indonesia kecam serangan teror di Bangladesh

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Indonesia kecam serangan teror di Bangladesh

EPA

Media yang berafiliasi dengan ISIS mengklaim 20 warga asing yang berada di dalam restoran tewas terbunuh.

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) – Pemerintah Indonesia mengecam terjadinya serangan teror di Restoran Holey Artisan Bakery yang menewaskan 20 orang termasuk 2 personil kepolisian. Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada para korban dan keluarga dalam menghadapi situasi yang sulit tersebut. 

“Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan Pemerintah Bangladesh dalam memerangi aksi terorisme dan menekankan kembali perlunya kerjasama internasional yang erat untuk melawan terorisme. Sebab, tindakan teror merupakan ancaman nyata terhadap dunia,” ujar Kementerian Luar Negeri melalui keterangan tertulisnya pada Sabtu, 2 Juli. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan KBRI Dhaka tidak ada WNI yang menjadi korban. Walaupun begitu, pejabat KBRI Dhaka memantau terus perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan otoritas setempat. 

“Mereka melakukan penelusuran untuk mencari kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban. Saat ini, tercatat ada 520 WNI yang bermukim di Bangladesh,” kata Kemlu. 

Puluhan warga asing tewas

WARGA ITALIA JADI KORBAN. Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi tengah memberikan pidato mengenai tragedi penyanderaan yang terjadi di sebuah restoran di Dhaka, Bangladesh. Kemungkinan ada beberapa warga Italia yang menjadi korban tewas. Foto oleh Cladio Peri/EPA

Juru bicara militer Bangladesh, Brigadir Jenderal Nayeem Ashfaq menyebut total korban tewas mencapai 20 orang. Angka itu diperoleh dari jumlah jenazah yang ditemukan di dalam restoran dan semuanya merupakan warga asing. 

“Sebagian besar dari mereka dibunuh dengan cara kejam yakni dipenggal dengan menggunakan senjata tajam,” kata Nayeem. 

Sementara, menurut Letnan Shahab Uddin sebagian besar dari korban tewas merupakan warga Jepang atau Italia. 

Seorang pejabat berwenang Jepang mengatakan Perdana Menteri Shinzo Abe telah berkomunikasi dengan PM Bangladesh, Syekh Hasina untuk menyampaikan kemungkinan besar beberapa warga Negeri Sakura memang berada di dalam restoran. Sementara, Menteri Luar Negeri Italia, Paolo Gentiloni juga sudah berbicara di telepon dengan Menli Abul Hassan Mahmood Ali mengenai insiden itu. 

Sebelumnya, 8 sandera termasuk seorang warga asing berhasil diselamatkan di awal peristiwa penyanderaan terjadi. 

Menurut salah satu pria yang berhasil selamat dari insiden menyeramkan itu, pelaku memisahkan sandera menjadi warga lokal dan warga asing. 

“Mereka (warga asing) dibawa ke lantai atas, sedangkan warga lokal dibiarkan di sekitar meja,” ujar salah satu pengunjung restoran yang selamat, Rezaul Karim. 

Kebetulan, dia melanjutkan menantu perempuannya mengenakan jilbab, dan tidak disakiti. 

“Mungkin itu juga yang menyelamatkan seluruh keluarga kami,” katanya. 

Peristiwa penyanderaan akhirnya berakhir setelah berlangsung selama 11 jam. Personil polisi dan militer berhasil menyerbu masuk ke dalam restoran dan menembak mati ke-6 pelaku. Namun, ada satu pelaku yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup.

Kronologi aksi teror

Pengunjung restoran Holey Artisan Bakery di ibukota Dhaka, Bangladesh tak menyangka makan malam pada Jumat, 1 Juli akan diwarnai sebuah teror. Sekelompok pria bersenjata tiba-tiba masuk ke restoran yang berada di lokasi elit ibukota Dhaka dan menyandera puluhan pengunjung. 

Menurut keterangan polisi, pelaku langsung masuk menyerbu ke dalam restoran sambil berteriak “Allahu Akbar” sekitar pukul 21:20. Kemudian, mereka mengaktifkan alat peledak. 

Polisi yakin kelompok tersebut merupakan anggota kelompok militan. Hal itu juga diperkuat dengan klaim dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang disampaikan melalui kantor berita milik mereka, Aamaq. 

Beberapa pengunjung restoran berhasil melarikan diri. Termasuk di antaranya seorang juru masak asal Argentina dan pria Bangladesh yang bersembunyi di dalam sebuah gedung yang dekat dengan restoran. 

Tetapi, polisi yakin ada sebagian pengunjung yang ditahan di dalam restoran. 

“Beberapa orang bahkan ditahan dalam keadaan ditodong dengan senjata,” ujar Kepala Polisi Unit Tindak Kejahatan Trans Nasional dan Anti Terorisme, Monirul Islam. 

Beberapa pengunjung yang berhasil melarikan diri sempat mengabari keluarga mereka melalui telepon. Mereka menyebut ada sekitar 40 orang yang masih terjebak di dalam. Stasiun televisi Ekattur bahkan melaporkan sebagian dari mereka adalah warga asing. 

Sementara, pengunjung yang lain mengaku khawatir orang-orang yang disandera akan terbunuh jika polisi mencoba menyerbu masuk ke dalam restoran. 

“Dia sangat gugup,” ujar seorang paman yang memperoleh kabar mengenai kondisi keponakannya melalui telepon.

Dia meminta agar polisi untuk tidak menyerbu masuk ke dalam restoran. Jika tidak, kemungkinan besar pelaku akan membunuh mereka semua. 

Sempat terjadi aksi tembak-menembak dengan petugas polisi. Dua petugas polisi dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

Sementara, Kepala Pasukan Pengamanan Khusus Bangladesh, Benazir Ahmed mengatakan tengah berupaya berkomunikasi dengan para pelaku. 

“Kami ingin menyelesaikan masalah ini secara damai,” ujar Benazir. 

Populer di kalangan warga asing

Menurut kantor berita yang terkait dengan ISIS, Aamaq, kelompok pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi itu telah menyebabkan sebanyak 20 pengunjung tewas terbunuh. Mereka semua merupakan warga asing. 

Saat ini, bagian luar restoran dijaga ketat oleh polisi dengan senjata lengkap dan pasukan militer mengosongkan area. Khususnya, setelah terjadi baku tembak dengan pelaku. 

“Dua petugas polisi, termasuk kepala kantor polisi Banani terbunuh. Kemungkinan mereka terkena peluru dan serpihan dari sebuah granat,” kata Wakil Komisioner Polisi Dhaka, Syekh Nazmul Alam. 

Selain itu, Nazmul menjelaskan, sebanyak 20 petugas polisi terluka, 7-8 orang berhasil kabur dari restoran. Tetapi, ada juga yang masih terjebak di dalam. 

Restoran Holey Artisan Bakery berada dekat dengan Nordic Club, yang menjadi tempat berkumpulnya warga asing di ibukota Dhaka. Beberapa kedutaan asing pun juga terletak dekat dengan restoran itu. 

Duta Besar Perancis untuk Bangladesh, Sophie Aubert mengatakan restoran tersebut populer di kalangan para diplomat dan warga asing di Dhaka. 

“Kami khawatir di dalam ada beberapa pengunjung yang disandera,” kata Aubert. 

Aksi penyanderaan ini terjadi menyusul beberapa kejadian serupa yang menyasar warga asing di Bangladesh dan diklaim dilakukan oleh ISIS. Sebelumnya, seorang pekerja kuil Hindu di Bangladesh dipenggal di bagian barat Bangladesh. 

Dalam peristiwa yang lain, polisi telah menembak mati dua pelajar terkait kelompok ISIS pada bulan lalu. Keduanya diduga menjadi pelaku pembunuhan seorang pemuka agama Hindu. Polisi juga menahan seorang anggota kelompok militan yang menjadi otak di balik penyerangan seorang dosen Hindu. – dengan laporan AFP/Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!