FYI: Kemas persoalan pangan untuk kepedulian anak muda

Rosa Cindy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FYI: Kemas persoalan pangan untuk kepedulian anak muda
Forum for Young Indonesians akan digelar pada Minggu, 22 Oktober, di Main Hall Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan, dan mengusung tema ‘Our Food, Our Future’

JAKARTA, Indonesia — Seiring berjalannya waktu, populasi penduduk dunia terus meningkat. Pada 2050, populasi global diperkirakan mencapai 9,8 miliar.

Sayang, pesatnya peningkatan tersebut tidak diiringi dengan sistem pangan yang memadai. Tak ayal, ini memicu kemunculan penyakit akibat kurangnya kuantitas bahan pangan, maupun kualitas gizi yang terkandung di dalamnya.

Karenanya, Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menggandeng Indonesia Communications (ID COMM) untuk mendorong gerakan anak muda agar peduli pada permasalahan ini. Gerakan ini pun direalisasikan pada acara Forum for Young Indonesians (FYI) dengan tema Our Food, Our Future. Acara puncaknya akan diadakan pada Minggu, 22 Oktober, di Main Hall Haji Usmar Ismail, Jakarta Selatan.

Persoalan pangan ini diangkat karena dianggap belum mendapat perhatian sebagai terobosan untuk masalah pembangunan. Padahal pangan menjadi cerminan pembangunan dan menyentuh hampir seluruh 17 butir Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). 

Dalam upaya memaksimalkan pembangunan ini, anak muda dipilih menjadi aktor penggeraknya. Sebab menurut Ketua FYI & Direktur Program CISDI Anindita Sitepu, anak muda merupakan insan-insan yang masih akan dalam usia produktif hingga beberapa tahun ke depan.

“Anak muda suka lupa diajak. Padahal, mencapai tujuan pembangunan tidak bisa kalau tidak melibatkan pemudanya. Dalam 15 sampai 20 tahun mendatang, mereka akan tetap berada dalam usia produktif. Sayangnya pemuda sering tidak diajak untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,” kata Anindita.

“Nah, kalau sudah diajak, diberi wadah dan tools-nya. Walaupun memiliki berbagai keahlian dan profesi, pemuda bisa berperan dalam banyak hal, yang kemudian bisa berkontribusi terhadap pembangunan,” ujarnya.

Nyatakan dalam ‘Seeds for Change’

Berkaitan dengan upaya peningkatan partisipasi pemuda, FYI juga telah mengadakan sebuah kompetisi yang dinamakan Seeds for Change pada September lalu. 

Melalui program ini, anak muda diajak berkompetisi untuk memberikan ide-ide terbaik mereka terkait tiga tema; yaitu promosi makanan dan gaya hidup sehat, wirausaha sosial untuk makanan dan lingkungan yang sehat, serta pengelolaan limbah sisa makanan; untuk kemudian diaksinyatakan. 

Sebanyak 144 proposal diterima pada penutupan pengumpulannya. Proposal tersebut kemudian diseleksi dengan beberapa aspek. Dijelaskan Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Peningkatan Pelayanan Akmal Taher, yang juga menjadi salah satu juri Seeds for Change, aspek penilaiannya meliputi kesesuaian dengan tema, kerasionalan langkah dan kemungkinan untuk bisa direalisasi dan direplikasi, target, dan banyaknya sektor yang dilibatkan dalam pembangunannya.

Setelah melewati sejumlah tahap penjurian, seperti seleksi proposal dan presentasi, terpilihlah dua pemenang utama kompetisi Seeds for Change. Mereka adalah Bhaskara Anggarda dan Albert Tulak dengan ide pemberdayaan wanita Papua dalam pengolahan ubi jalar sebagai pangan lokal, dan Ahmad Fajar Dwianto dan Putri Retno dengan ide pengelolaan limbah cair produksi tempe di Jakarta. 

Dua kelompok pemenang utama ini mendapatkan dukungan finansial sebanyak masing-masing Rp15 juta, mentorship untuk mewujudkan ide selama satu tahun, dan kesempatan untuk menjadi pembicara pada acara puncak di Main Hall Haji Usmar Ismail.

Selain untuk meningkatkan partisipasi pemuda, kegiatan ini juga dilakukan untuk menggandeng ide dan pola pikir baru yang dimiliki anak muda.

“Kami sadar bahwa perubahan tidak bisa kami lakukan sendirian. Sehingga, melihat bagaimana pemuda berinisiatif untuk memimpin, membuat kami ingin turut mendukung semangat tersebut,” tutur Head of Strategy, Business Development and Legal PT. Nutrifood Indonesia Nancy Indriati. 

Selain Seeds for Change, FYI juga mengadakan program beasiswa, FYI Fellowship, kepada para mahasiswa. Penerima beasiswa yang terpilih juga berkesempatan untuk hadir pada acara puncak nanti.

Acara puncak nanti akan digelar pada Minggu mulai pukul 08:00 hingga 16:00 WIB dan dihadiri oleh sejumlah tokoh ternama, seperti Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Menteri Kesehatan RI Nila F. Moeloek, Ekonom Faisal Basri, Gubernur Jakarta ke-18 Djarot Syaiful Hidayat, Walikota Bandung Ridwan Kamil, Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho, hingga Musisi dan Aktivis Lingkungan Nugie.

Sepanjang acara tersebut berlangsung, FYI juga menggelar social marketplace di lokasi yang sama sebagai bentuk fasilitas pada social entrepreneur. —Rappler.com

BACA JUGA:

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!