Menteri Agama ajak umat Islam Indonesia doakan Muslim Rohingya di Myanmar

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menteri Agama ajak umat Islam Indonesia doakan Muslim Rohingya di Myanmar

AFP

Setidaknya dalam satu bulan terakhir, 69 Muslim Rohingya telah jadi korban dalam konflik kemanusiaan

JAKARTA, Indonesia — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak umat Islam di Indonesia untuk mendoakan Muslim Rohingya seiring semakin banyaknya yang menjadi  korban akibat konflik di Rakhine, Myanmar.

“Kita semua sangat prihatin dengan konflik tersebut. Semoga jumlah korban tidak terus bertambah. Mari mendoakan mereka dengan doa qunut nazilah dan salat ghaib bagi korban meninggal,” kata Lukman melalui keterangan pers, pada Senin, 21 November.

Menurutnya, dua amalan tersebut merupakan ajaran para ulama sebagai tindakan spiritual dengan mendahulukan kedamaian.

Qunut nazilah merupakan doa yang dibaca setelah i’tidal rakaat terakhir salat. Amalan tersebut disunnahkan ketika umat Islam mengalami ancaman.

Sedangkan salat ghaib adalah salat mendoakan jenazah sesama Muslim sebagai bentuk solidaritas.

Lukman mengatakan pihaknya siap memfasilitasi tokoh agama Islam maupun Buddha serta akademi sosial dari perguruan tinggi keagamaan negeri untuk membantu penyelesaian masalah Muslim Rohingya. Ia mengatakan aerdapat sejumlah tokoh dan akademisi yang berpengalaman dalam resolusi konflik.

“Kami masih terus memantau perkembangan situasi Rakhine dari dekat. Jika diperlukan, kami siap membantu. Saya terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri yang jadi garda terdepan dalam penyelesaian masalah ini,” katanya.

Indonesia tidak tinggal diam

Lukman mengatakan pemerintah Indonesia tidak tinggal diam terhadap nasib umat Islam di Myanmar.

Selama ini pemerintah telah melakukan serangkaian upaya untuk membantu kelompok minoritas Muslim di Myanmar sebagai wujud penegakkan kemanusiaan dan mewujudkan perdamaian.

Upaya itu, kata dia, dilakukan di lingkungan dalam negeri Myanmar dan forum-forum internasional. Selain itu juga meliputi berbagai aspek seperti membantu fasilitas pendidikan dan kesehatan.

“Banyak program yang telah dan terus dilaksanakan Indonesia terkait nasib minoritas Muslim di Myanmar. Mari bantu kerja konkret tersebut dengan sikap spiritual yang tepat. Kita semua saling dukung untuk bertindak secara strategis,” katanya.

Konflik sosial di Rakhine kembali memanas dalam beberapa hari terakhir. Rumah suku Rohingya hancur dan terbakar. Setidaknya dalam sebulan terakhir, 69 korban jiwa juga berjatuhan

Pemerintah RI tidak gembar-gemborkan diplomasi

Sementara itu, senada dengan Lukman, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pihaknya memantau perkembangan terbaru di Rakhine.

“Kita memantau dari dekat semua perkembangan yang ada di Rakhine. Kita juga menyampaikan concern terhadap situasi keamanan,” katanya melalui siaran pers.

Pemerintah Indonesia, menurutnya, tidak menggemborkan apa yang dilakukan untuk membantu menyelesaikan masalah kemanusiaan ini.

“Diplomasi kita itu kan, megaphone diplomacy. Dalam artian, kalau kita melakukan sesuatu, terus kemudian kita gembar-gembor, enggak,” ujarnya.

“Tetapi dengan tidak menyiarkan hal-hal yang sudah lama kita lakukan, itu bukan berarti diplomasi kita enggak jalan. Diplomasi kita jalan secara konsisten untuk membangun Rakhine secara inklusif,” ucapnya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!