Harapan warga Kampung Akuarium terhadap Anies-Sandi

Rika Kurniawati

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Harapan warga Kampung Akuarium terhadap Anies-Sandi
Suara Anies-Sandi unggul telak di dua TPS, tempat warga Kampung Akuarium mencoblos.

JAKARTA, Indonesia – Warga Kampung Akuarium baru saja memperingati satu tahun rumah mereka digusur oleh Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Bagi sebagian besar warga peristiwa satu tahun lalu masih meninggalkan trauma. 

Walau sudah disediakan rumah susun sebagai pengganti tempat tinggal mereka yang digusur, namun tak semua warga bersedia pindah ke sana. Ketua RW 4 Kampung Akuarium, M Asfah mengatakan sebanyak 362 jiwa masih bertahan di Posko Masjid Jami’ Keramat Luar Batang. 

“Kebanyakan mereka adalah ibu-ibu dan anak-anak. Sedangkan suaminya ada yang tidak sedang tinggal di Jakarta, namun ada juga yang sedang mencari tempat tinggal,” ujar Asfah di Jakarta. 

Pada bulan Mei 2016, tepatnya satu bulan setelah digusur, Rappler berkesempatan mengunjungi area tersebut. Salah satu warga bernama Musdalifah mengatakan warga enggan direlokasi ke rumah susun, 

“Keadaan warga di sini sangat menyedihkan, apalagi  banyak anak-anak yang lagi sekolah, ujian, mereka harus belajar dengan keadaan seperti ini. Apalagi sebentar lagi puasa,” ujar Musdalifah, hampir setahun yang lalu.

Namun, saat Rappler menemuinya kembali pada saat pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada 19 April, Musdalifah sudah menjadi relawan Anies-Sandi. Dia terlihat mengenakan kaus bergambar pasangan cagub dan cawagub nomor urut tiga itu.

“Saya bertanggung-jawab di daerah Penjaringan ini. Hal yang saya kampanyekan terkait sikap Anies-Sandi tentang penggusuran, anti reklamasi. Lalu juga meyakinkan mereka kalau KJP bakal terus ada. Pokoknya Anies-Sandi berpihak pada rakyat kecil,” kata Musdalifah yang ditemui di Rappler pada saat tengah memantau TPS 16 Penjaringan, Jakarta Utara.

Selain di TPS 16, warga Kampung Akuarium juga mencoblos di TPS 17 Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara. Besarnya rasa trauma saat digusur oleh pemerintahan Ahok-Djarot memberikan keuntungan bagi paslon lawan. Terbukti, di kedua TPS itu, Anie-Sandi unggul dari paslon Ahok-Djarot.

Dari 464 suara yang diperebutkan, Anies-Sandi memperoleh 333 suara di TPS 16. Sedangkan di TPS 17, Anies mendapat 297 suara. Sedangkan paslon Ahok-Djarot hanya dapat 54 suara. Selisih yang sangat jauh. 

Tunggu realisasi janji

SISA BANGUNAN. Tenda pengungsian berdiri di antara bekas rumah yang digusur oleh Pemprov DKI pada 11 April 2016. Foto oleh Rika Kurniawati/Rappler

Kemenangan paslon Anies-Sandi disambut secara suka cita oleh para warga di Kampung Akuarium. Warga berharap kehidupan mereka bisa berubah lebih baik usai dipimpin oleh gubernur baru. 

Ade, warga Kampung Akuarium lainnya mengaku hidupnya lebih sulit setelah penggusuran. Dahulu, dia berjualan nasi ulam dengan gerobak. 

Sementara, gerobak yang jadi andalan untuk berjualan rusak saat penggusuran paksa 11 April 2016. Kini dia hanya bekerja serabutan. 

“Tolong sesuaikan dengan tanda tangan, dengan perjanjian sama anak yatim piatu, sama perjanjian sama orang yang miskin. Selesaikanlah perjanjian itu, Pak Anies. Supaya. istilahnya, masyarakat ini jangan terlunta-lunta atau jangan berpisah kaya gini,” ujar Ade usai memberikan hak suaranya di TPS 16 pada 19 April.

Dia melanjutkan harapannya agar rumah dia yang sempat digusur dibangun kembali di Kampung Akuarium. 

Lain lagi dengan cerita Komariah. Dia sudah ikut pindah ke Rumah Susun Sewa Marunda. Tetapi, dia masih berharap bisa kembali ke Kampung Akuarium. 

“Dulu saya punya kontrakan di sini. Uang sewa kontrakan ya dipake buat hidup sehari-hari. Sekarang saya cuma buka warung kecil-kecilan di rusun. Untungnya sedikit sekali,” kata dia.

Selain karena faktor ekonomi, Komariah juga ternyata masih memiliki ikatan emosional dengan Kampung Akuarium. Dia mengaku ingin berkumpul kembali dengan para tetangganya.

“Seneng banget Pak Anies menang (di penghitungan cepat), biar hidup kami lebih baik, berkumpul lagi dengan tetangga kami yang dulu,” kata Komariah dan Dina. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!