Latin America

Mendag pastikan stok pangan di Papua untuk Ramadan dan Lebaran cukup

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mendag pastikan stok pangan di Papua untuk Ramadan dan Lebaran cukup
Pemerintah mengklaim telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah kenaikan harga.

JAYAPURA, Indonesia – Safari Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke sejumlah daerah berlanjut ke Papua. Di provinsi paling timur Indonesia itu Mendag mengecek sejumlah tempat untuk memastikan warga Papua siap menghadapi masa puasa di bulan Ramadan yang akan dimulai akhir bulan ini. Dia juga mengecek apakah stok pangan untuk Idul Fitri tersedia.

“Di Papua, stok beras untuk empat bulan ke depan sudah tidak ada kekhawatiran. Stok gula aman. Kami sudah memberikan penugasan kepada Bulog untuk mendistribusikan gula di semua daerah di Papua, terutama di perbatasan,” kata Enggartiasto setelah meninjau gudang Bulog Divisi Regional Papua di Jayapura, pada Selasa, 9 Mei.    

Namun, minyak goreng kemasan sederhana masih dijual dengan harga Rp14.000 per liter. Untuk itu, Mendag  memerintahkan agar minyak goreng kemasan sederhana yang dijual dengan harga Rp11.000 per liter segera masuk ke pasar di Papua. Menurut Data Bulog per 9 Mei, total stok beras untuk Bulog Divre Papua adalah 45 ribu ton untuk 4 bulan ke depan. 

Dalam kunjungannya ke Pasar Rakyat Sentral Hamadi, Jayapura, Mendag menyatakan harga-harga bahan pokok dibanding minggu lalu terpantau stabil. Beras medium pada kisaran Rp 11.000 per kilogram,  tepung terigu Rp 9.000 per kilogram,  minyak goreng curah Rp 11.700 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 15.000 per liter, daging sapi Rp 130.000 per kilogram, daging ayam Rp 38.000 per kilogram, telur ayam Rp 32.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp 40.000 per kilogram, dan bawang merah lokal Rp 40.000 per kilogram.

Komoditas yang naik harganya hanya bawang putih dari Rp 45.000 per kilogram menjadi Rp55.000 per kilogram. Di Pasar Hamadi, dilakukan  operasi pasar untuk komoditas daging sapi oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), yang menjual daging sapi beku dengan harga Rp80.000 per kilogram. 

Selain kunjungan ke gudang Bulog Divre Papua, Mendag juga menggelar rapat koordinasi yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Papua di Jayapura. Rakor tersebut membahas kesiapan kota dan kabupaten serta Provinsi Papua dalam mengendalikan inflasi di Papua, terutama saat menjelang bulan puasa dan Lebaran tahun ini. 

Menurut Mendag, pemerintah telah mengambil langkah antisipatif untuk menyambut bulan puasa dan Lebaran 2017, yaitu dengan mengidentifikasi ketersediaan stok dan harga bahan pokok, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Selain itu, diperlukan juga identifikasi langkah-langkah kesiapan instansi terkait dan pelaku usaha bahan pokok terutama untuk menghindari terjadinya kekurangan stok, gangguan distribusi, dan aksi spekulasi. 

Berkaca dari  pengalaman yang kerap terjadi menjelang Lebaran, Mendag menekankan pentingnya pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang-barang kedaluwarsa, barang impor selundupan, dan barang yang tidak aman dikonsumsi. 

Mendag kembali mengingatkan distributor, subdistributor, dan agen bahan pokok di Papua untuk segera mendaftarkan usahanya secara online dan gratis di situs Kemendag, sesuai dengan Permendag No. 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok.  Pendaftaran dapat dilakukan lewat situs Sistem Informasi Perizinan Terpadu.  Menurut Mendag hal tersebut bertujuan agar pemerintah dapat memantau harga dan stok bahan pokok. 

Pastikan implementasi HET 

Untuk memastikan penerapan harga eceran tertinggi (HET) berjalan dengan semestinya di Papua, Mendag turun langsung ke pasar rakyat dan toko ritel modern. Tujuannya memantau harga komoditas gula, minyak goreng dalam kemasan sederhana, dan daging sapi beku di tingkat ritel. Ritel modern yang dikunjungi dalam pemantauan penerapan HET adalah Hypermart di Mall Jayapura. 

“Kami meninjau pasar ritel modern Hypermart di Mall Jayapura. Stok untuk gula dan minyak goreng aman. Harga sudah sesuai dengan HET yang ditetapkan yaitu Rp12.500 per kilogram untuk gula merek apa pun. Minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000 per liter. Saya menyampaikan terima kasih kepada produsen dan distributor yang memenuhi komitmen mereka. Untuk daging, di tingkat ritel, Distribution Center Hypermart di Jayapura menjual daging beku dengan harga Rp80.000 per kilogram,”kata Mendag seusai peninjauan. 

Berdasarkan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan distributor yang dilangsungkan pada 4 April 2017, telah ditetapkan HET untuk tiga komoditas. Gula ditetapkan tidak boleh lebih dari Rp12.500 per kilogram, minyak goreng dalam kemasan sederhana Rp11.000/ per liter, dan daging Rp 80.000/ per kilogram.

Mendag juga mengunjungi gudang distributor CV Maju Makmur. Dari hasil kunjungan tersebut, diketahui bahwa distributor CV Maju Makmur memiliki stok minyak goreng dan gula untuk area distribusi Wamena, Puncak Jaya, dan Tolikara. 

Selain turun langsung ke daerah, Mendag juga menugaskan para Pejabat Eselon I turun ke daerah untuk mengadakan Rakor dan memantau stok serta harga bahan pokok. Hingga 9 Mei 2017, telah dilakukan Rakor Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok dan pemantauan harga di 28 provinsi. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!