Polisi: Sebelum tewas, dosen ITB sempat mencoba bunuh diri dua kali

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi: Sebelum tewas, dosen ITB sempat mencoba bunuh diri dua kali
Menurut keterangan keluarga, Suryo tengah mengalami depresi.

BANDUNG, Indonesia – Hasil autopsi RSUD Cianjur terhadap jenazah Suryo Utomo, dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB, mengarah pada dugaan bunuh diri. Dugaan itu terlihat dari kondisi fisik korban yang mengalami ciri-ciri luka bunuh diri.

Dari analisa itu pula, ditemukan fakta dosen berusia 30 tahun tersebut, mencoba bunuh diri hingga beberapa kali sebelum akhirnya dia tewas. Jenazah Suryo ditemukan di Waduk Cirata Ciranjang Cianjur pada Sabtu, 13 Mei.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Polisi Yusri Yunus menjelaskan di tubuh Suryo ditemukan luka sayatan di tangan kiri. Temuan luka sesuai dengan keterangan saksi yang mengatakan korban sempat membeli pisau cutter di sebuah mini market. Keterangan itu diperkuat struk pembayaran dari mini market Sukamulya Sukaluyu di mobil korban.

“(Korban) ada berupaya menyayat lengan sebelah kiri, tapi tidak berhasil,” ujar Yusri kepada media di Mapolda Jawa Barat pada Senin, 13 Mei.

Upaya itu gagal, lalu Suryo mencoba membakar dirinya sendiri dengan menyiramkan bensin di tubuhnya. Dari autopsi tubuh Suryo tercium bau bensin. Akibat ulahnya itu, celana Suryo terbakar. Namun karena tidak kuat merasakan panasnya, dia melepaskan celananya.

“Itu sesuai dengan temuan di jenazah. Dia ditemukan dalam keadaan tidak mengenakan celana,” kata Yusri.

Setelah upaya bunuh diri gagal dua kali, Suryo akhirnya memutuskan meloncat ke sungai yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Alhasil, dia tewas seketika. Di kepala jenazah terdapat luka terbuka tapi tidak rata hingga ke dasar tulang kepala.

Tulang di beberapa bagian tubuhnya juga patah, termasuk tulang punggung di sebelah kiri dan kanan.

“Ada indikasi si korban ini bunuh diri dengan cara meloncat dari ketinggian 20 meter,” tutur dia.

Dugaan itu juga diperkuat dengan temuan kendaraan korban yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat kejadian perkara. Selain itu, kata Yusri, keterangan awal dari pihak keluarga menyebut Suryo sedang mengalami depresi.

“Kami masih mencari apa yang menjadi penyebab si korban depresi,” katanya.

Suryo sempat dilaporkan hilang pada Rabu 10 Mei usai mengantar ibundanya ke Terminal Bus Leuwi Panjang. Teka-teki hilangnya Suryo akhirnya terjawab usai ditemukan sesosok mayat di Waduk Cirata, Ciranjang, Cianjur pada akhir pekan lalu.

Usai dilakukan proses identifikasi, keluarga membenarkan jenazah tersebut adalah Suryo. Kesimpulan diambil berdasarkan jenis, warna baju yang kali terakhir dikenakan serta tanda fisik di bagian kaki. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!