Mengapa Rachmat Gobel ingin selamatkan produsen jamu Nyonya Meneer?

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Mengapa Rachmat Gobel ingin selamatkan produsen jamu Nyonya Meneer?
Rachmat Gobel akan ikut terlibat dalam proses restrukturisasi hutang PT Nyonya Meneer

JAKARTA, Indonesia – Nasib produsen jamu PT Nyonya Meneer mulai menemui titik terang. Pengusaha Rachmat Gobel rupanya bersedia untuk membantu perusahaan yang kini dipimpin oleh Charles Saerang itu agar tidak bangkrut.

Kepada Rappler, Rachmat mengaku sudah bertemu dengan Direktur PT Nyonya Meneer Charles Saerang di sebuah hotel di Jakarta pada Rabu, 9 Agustus. Rachmat mengatakan adanya kemungkinan untuk menyelamatkan perusahaan yang telah berusia lebih dari 100 tahun itu.

“Kami berbicara mengenai kemungkinan cara untuk menyelamatkan perusahaan yang berusia sudah lebih dari 100 tahun itu. Sayang kalau sampai tutup atau dibeli untuk memproduksi jamu dengan merek lain,” ujar Gobel melalui telepon pada Kamis pagi, 10 Agustus.

Rachmat menyadari pihak asing termasuk Tiongkok bisa saja mengincar untuk membeli jamu PT Nyonya Meneer. Jamu produksi Tiongkok diketahui menguasai pangsa pasar internasional saat ini.

Mantan Menteri Perdagangan itu kemudian meminta agar Charles membuka masalah keuangan yang terjadi di Nyonya Meneer secara transparan, sehingga bisa diketahui cara untuk menyelamatkan aset nasional tersebut. Setelah itu, ia akan terlibat dalam proses restrukturisasi utang perusahaan.

Untuk menindak lanjuti itu, Rachmat akan mempertemukan tim keuangan dan legal kedua pihak dalam waktu dekat.

Lalu, mengapa Rachmat berniat untuk membantu PT Nyonya Meneer? Ia mengaku sejak dulu telah giat mengampanyekan produk jamu. Itu masuk ke dalam road map industri Indonesia pada tahun 2010 dengan target dicapai tahun 2030 mendatang.

“Salah satunya yakni mengembangkan industri berbasis budaya, termasuk jamu, tekstil nasional seperti tenun songket dan batik. Indonesia memiliki potensi yang besar dan industri ini menyerap tenaga kerja yang banyak,” katanya lagi.

Jadi, industri itu, ujar Rachmat, penting untuk dikembangkan. Selain itu, industri jamu melibatkan para petani, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dari sisi pariwisata, jamu pun juga dapat digunakan untuk memperluas sektor itu.

Pengadilan Niaga Semarang pada Kamis, 3 Agustus telah menyatakan PT Nyonya Meneer dalam kondisi pailit. Berdasarkan keputusan pengadilan tahun 2015 lalu, total utang Nyonya Meneer mencapai Rp 110 miliar.

Pemberi kredit yakni Hendrianto Bambang Santoso meminjamkan dana itu lima tahun lalu. Tetapi, hingga kini belum berhasil dikembalikan.

Untuk membayar semua hutangnya, Charles akhirnya menjual beberapa pabrik milik PT Nyonya Meneer. Rumahnya di Semarang pun sudah disita oleh bank. – Rappler.com

BACA JUGA:

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!