Perjalanan pasangan Anies-Sandi menjadi pemimpin Jakarta

Bernadinus Adi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perjalanan pasangan Anies-Sandi menjadi pemimpin Jakarta
Sandi sempat mengunjungi 1.000 titik di ibukota

 

JAKARTA, Indonesia —  Bagi Anies Rasyid Baswedan, perjalanan menuju kursi DKI Jakarta 1 memakan waktu hampir tujuh bulan. Anies pernah menjadi juru bicara bagi pasangan Jokowi-JK saat Pemilihan Presiden 2014. 

Dia kemudian ditugasi menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Kurang dari dua tahun, Jokowi mencopot Anies.  Ada beragam rumor. Namun Pesiden Joko “Jokowi” Widodo tak pernah beri narasi resmi mengapa dia mencopot Anies.

Sementara perjalanan wakil Anies Baswedan, yakni Sandiaga Salahudin Uno, menuju Balai Kota DKI lebih lama, yakni 18 bulan. Sandi bahkan sempat berjuang menjadi calon gubernur.  

Pengusaha yang akrab disapa Sandi ini menyusuri 1.000 titik di Jakarta selama 18 bulan semasa ia menyalonkan diri sebagai calon DKI 1. Alhasil, usahanya mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia dalam kategori “Sosialisasi Calon Kepala Daerah ke Wilayah Pemilihan secara Berkesinambungan Terlama”.

Setelah dijodohkan oleh partai politik pendukungnya, keduanya berpacu bersama menyusuri gang sempit dan kampung-kampung di sekujur Ibukota. Mendatangi warga yang digusur Pemprov DKI, mendengar keluh-kesan nelayan yang terancam reklamasi, hingga mendengarkan nestapa warga yang sulit mencari nafkah.

Pemilu di ibukota berjalan sengit dalam dua putaran. Hasilnya, pasangan Anies-Sandi menjadi juara. Sebagian besar warga memberikan jalan bagi gubernur dan wagub baru. Anies-Sandi meraih 57,96%  atau 3,24 juta suara, mengalahkan pasangan petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saeful Hidayat di putaran kedua.

“Saya seakan-akan ditakdirkan untuk melihat kenyataan yang ada di Jakarta,” ujar Anies Baswedan di Kantor PWNU DKI, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu 15 April 2017.

(BACA : Jejak perjalanan ‘spiritual’ Anies Baswedan).

Kampanye politik di negeri yang tengah belajar demokrasi itu memang mahal. Perjalanan keduanya membuahkan hasil setelah merogoh kocek hingga Rp 82,6 milyar untuk 2 putaran. Kini, usai pertempuran panas melawan petahana DKI,  karpet merah digelar di Balai Kota, menyambut bos baru Jakarta.

Berikut perjalanan pasangan Anies-Sandi hingga dilantik di Istana Presiden pada hari Senin, 16 Oktober 2017

7 Mei 2016: Blusukan Sandiaga Uno ke Pasar Rawamangun

Sandiaga Uno menjelajahi pasar Rawamangun untuk mendengarkan keluhan warga. Di tempat itu Sandi juga memperkenalkan diri sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

30 Mei 2016: Blusukan Sandi ke Tambora

Sandi melakukan blusukan dan sosialisasi ke sejumlah RW di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

23 September 2016: Penetapan duet Anies-Sandi oleh Prabowo Subianto

Ketua DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kedua pasangan didukung oleh Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS)

26 September 2016: Resmikan Roemah Joang

Resmi sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, keduanya meresmikan Roemah Joeang yang dijadikan posko pemenangan mereka. Roemah Joeang tersebut berlokasi di Jalan Brawijaya IX nomor 1, Jakarta Selatan.

25 Oktober 2016: Tarik nomor undian Pilgub

Penarikan nomor  Pilgub dilakukan  di JIEXPO Kemayoran. Anies dan Sandi mendapat nomor urut ke-3.  Pasangan Basuki-Djarot mendapat nomor urut 2, dan Agus Harimurty-Sylviana Murni mendapat nomor urut 1.

13 Januari 2017: Debat Pertama Pilgub Jakarta

Dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, tema debat pertama adalah sosial ekonomi, pendidikan, keamanan, lingkungan dan transportasi. Anies juga ditanyai apakah tergiur untuk ikut mencalonkan diri jadi Capres pada Pilpres 2019 sebagaimana jalur Jokowi.  

Jawaban Anies: “Ketika kami dapat tugas untuk jadi cagub maka ini adalah amanat untuk dituntaskan, dan amanat dari Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah memimpin Jakarta untuk 5 tahun. Bukan hanya barangnya tapi membangun akhlak karakternya dan membuat Jakarta bersatu dalam kebhinekaan. Itu yang menjadi amanat dan akan kita tuntaskan.” 

27 Januari 2017: Debat Kedua Pilgub Jakarta

Debat kedua ini temanya reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta pengelolaan perkotaan. Debat kedua diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta. Di sini Anies menyampaikan solusi soal kemacetan Jakarta

“Problem kemacetan di Jakarta, karena di kota ini mayoritas menggunakan kendaraan pribadi. Solusi kemacetan adalah memfasilitasi kendaraan publik massal, arahnya kepada penggunaan seperti busway, bus mini, mikrolet sampai dengan angkot. Yang kita akan bangun adalah sistem transportasi yang terintegrasi,” kata Anies. 

 5 Februari 2017: Rapat Umum Anies-Sandi dan Kampanye Akbar

 Anies-Sandi mengikuti rapat umum yang dilaksanakan di Lapangan Bermis Kelapa Gading, Jakarta Utara. Usai itu Anies-Sandi melakukan kampanye akbar di Lapangan Banteng, Jakarta. Acara ini merupakan bentuk dukungan dari simpatisan Anies-Sandi.

10 Februari 2017: Debat Ketiga Pilgub Jakarta 

Dengan tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup. Anies memuji cawagubnya yang orang kaya.

Anies: “Pilkada ini bukan tentang Anies, Sandi, Agus, Sylvi, Basuki, atau Djarot. Ini tentang warga Jakarta. Tujuan kita adalah warganya yang merasakan kemajuan. Memang kalau dibandingkan tentu bisa, saya kekayaan paling rendah, tapi untungnya wakil saya lumayan kaya. Pak Agus, gagah, ganteng. Tapi wakil saya bisa berenang jauh juga, ganteng.”

15 Februari 2017: Hari Pemilihan Putaran 1

Pemilihan cagub dan cawagub digelar. Hasil hitung cepat tunjukan pasangan Basuki-Djarot menempati urutan pertama. Anies-Sandi di urutan kedua. Kedua pasangan maju ke putaran kedua.

21 Februari 2017: Kampanye di Rusun Rawa Bebek

Anies Baswedan adakan kunjungan ke Rusun Rawa Bebek di Jakarta Timur. Selain mendengar keluh kesah tentang susahnya membuat KTP elektronik, Anies mendengarkan keluhan warga Bukit Duri yang digusur.

4 Maret 2017: Melaju ke putaran kedua

KPU tetapkan Anies-Sandi lolos menuju putaran kedua pilkada setelah pasangan Agus-Sylvi harus kalah di putaran pertama.

12 April 2017: Mengikuti Debat Pilgub putaran Kedua

Tema debat kali ini adalah “Dari Masyarakat Jakarta untuk Jakarta”, mengangkat isu kesenjangan dan keadilan sosial, penegakan hukum dan soal bonus demografi.  

(BACA : Live Updates Debat Putaran Ke-2 Pilgub Jakarta)

19 April 2017: Menangi Putaran Kedua Pilkada Versi Hitung Cepat

Hasil hitung cepat tunjukan Anies-Sandi menangi putaran kedua Pilkada DKI. Perolehan Anies-Sandi melalui hitung cepat dari berbagai survei diatas 50%.

5 Mei 2017: Menang!  Sah Jadi DKI 1

Komisi Pemelihan Umum (KPU) menyatakan hasil perolehan suara yang diperoleh 2 pasangan cagub dan cawagub. Hasilnya, Anies-Sandi menangi pilkada dengan 57,96% perolehan suara.

16 Oktober 2017: Pelantikan Anies-Sandi

Anies-Sandi dijadwalkan dilantik pada Senin, 16 Oktober 2017. Serangkaian agenda sudah direncanakan untuk menyambut Gubernur dan Wakil Gubernur baru DKI Jakarta.

Kini, saatnya menagih janji politik Anies-Sandi

Selamat bertugas Bang Anies dan Bang Sandi.

 

– Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!