FOTO: Warga Bali rayakan Galungan di tengah ancaman letusan Gunung Agung

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FOTO: Warga Bali rayakan Galungan di tengah ancaman letusan Gunung Agung
Warga yang semula tinggal di pengungsian sempat pulang ke rumah untuk beribadah

JAKARTA, Indonesia – Umat Hindu di seluruh Indonesia merayakan Hari Galungan pada Rabu, 1 November. Layaknya Hari Idul Fitri bagi umat Muslim, Galungan adalah hari raya terbesar di mana keluarga berkumpul dan merayakan dengan penuh suka dan cita.

Galungan diwarnai dengan semarak berhias penjor yang dipasang di tepi jalan pemukiman warga Hindu. Penjor adalah bambu yang dipasang dan dihias sedemikian rupa. Konsepnya hampir sama seperti umbul-umbul.

Bagi umat Hindu, Galungan yang diperingati tiap enam bulan sekali adalah hari di mana alam semesta mulai tercipta. Lalu, warga merayakan dharma atau kemenangan melawan adharma atau kejahatan.

Di Bali, jalan-jalan sepanjang kota di Denpasar terlihat tampak sepi dan lenggang. Hal itu tidak mengherankan karena seluruh perkantoran, baik instansi pemerintah dan swasta diliburkan pada 31 Oktober hingga 2 November.

“Umat Hindu pada hari suci Galungan itu wajib melakukan introspeksi diri, agar sadar dan mengetahui kebenaran yang sejati. Kebenaran itu tetap harus ditegakan,” ujar Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar, I Ketut Sumadi pada Rabu, 1 November.

Sama seperti perayaan Hindu lainnya, acara Galungan ini turut menarik perhatian wisatawan yang tengah berada di Bali. Namun, hal lain yang menjadi perhatian yakni para pengungsi Gunung Agung yang ikut merayakan Hari Galungan.

Sebagian warga yang rumahnya dekat dari puncak kawah Gunung Agung sempat nekat kembali ke sana. Salah satunya adalah Nengah Pondoh (60 tahun).

Warga Desa Sebudi itu mengaku sempat pulang ke rumah yang jaraknya hanya empat kilometer dari kawah Gunung Agung. Tetapi, bukan berarti ia tidak was-was gunung itu suatu saat bisa meletus.

“Kalau sudah malah pasti saya kembali ke pengungsian. Takut juga kalau lama-lama di rumah. Cari aman saja,” ujar Pondoh sembari membuat penjor Galungan.

PVBMG memang telah menurunkan status Gunung Agung dari awas menjadi siaga. Tetapi, mereka tetap diminta untuk menjauhi area sejauh enam kilometer dari Gunung Agung.

Berikut beberapa foto yang menggambarkan suasana perayaan Galungan di Bali dan area lain di Indonesia:

SESAJEN. Umat Hindu membawa sesajen saat persembahyangan Hari Raya Galungan di tengah situasi aktifitas Gunung Agung pada level siaga di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu, 1 November. Foto oleh Nyoman Budhiana/ANTARA

PENGUNGSIAN. Umat Hindu membawa sesajen untuk persembahyangan saat Hari Raya Galungan di Padmasana posko pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Rabu, 1 November. Foto oleh Foto oleh Fikri Yusuf/ANTARA

PERSIAPAN. Seorang umat Hindu melakukan persiapan sembahyang perayaan Hari Raya Galungan di Pura Luhur Dwijawarsa, Buring, Malang, Jawa Timur, Rabu, 1 November. Foto oleh Ari Bowo Sucipto/ANTARA

UPACARA. Seorang anak bergegas memasuki pura saat akan dilaksanakan upacara Galungan di Pura Agung Wana Kertha Jagatnatha Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 1 November. Foto oleh Basri Marzuki/ANTARA

DOA. Umat Hindu memanjatkan doa saat mengikuti sembahyang perayaan hari raya Galungan di Pura Indra Prasta, Mutihan, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 1 November. Foto oleh  Mohammad Ayudha/ANTARA

TRADISI. Umat Hindu berkeliling wilayah desa dalam Tradisi Ngerebeg saat Hari Raya Galungan di Desa Adat Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu, 1 November. Foto oleh Fikri Yusuf/ANTARA

MUDIK. Sejumlah calon penumpang berjalan menuju kapal di Pelabuhan Tradisional Tribuana, Kusamba, Klungkung, Bali, Selasa, 31 Oktober. Foto oleh Fikri Yusuf/ANTARA

– dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!