Menlu Retno: KTT OKI juga harus serukan kemerdekaan bagi Palestina

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menlu Retno: KTT OKI juga harus serukan kemerdekaan bagi Palestina
PM Benyamin Netanyahu mendorong negara lain untuk ikut mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel

JAKARTA, Indonesia – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memulai diplomasi marathon untuk menggalang dukungan negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim untuk menyatakan sikap tegas terhadap pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibukota Israel. Pasalnya pasca pengakuan tersebut, Israel seolah mendapat pembenaran untuk terus membangun pemukiman di area tanah yang dimiliki oleh Palestina.

Pertemuan pertama, Retno bertemu dengan Menlu Yordania Ayman Safadi di Kementerian Luar Negeri Yordania pada Senin, 11 Desember. Yordania dipilih sebagai negara pertama yang dikunjungi karena negara itu memiliki peranan sebagai pelayan situs suci di Yerusalem, kepentingan situs suci dan mengatur badan wakaf di Yerusalem.

Kepada koleganya, Retno menyampaikan kecaman keras Presiden Joko “Jokowi” Widodo atas pengakuan sepihak Trump. Pasalnya, akibat pernyataan Trump pada pekan lalu, memicu terjadinya tindak kericuhan di kawasan Timur Tengah. Padahal, dunia internasional termasuk AS tengah mengupayakan perdamaian antara Israel dan Palestina melalui solusi dua negara. Di mana jika itu terealisasi, maka kota Yerusalem dibagi menjadi dua. Bagian timur menjadi area kekuasaan Palestina dan bagian barat diduduki Israel.

Retno mengatakan masyarakat internasional harus berpegangan bahwa Yerusalem masih berstatus quo. Jadi, tidak ada satu pun pihak yang mengklaim kepemilikan terhadap kota tersebut.

Cara lain yang digunakan Retno untuk membantu Palestina, yakni dengan meyakinkan Yordania agar mereka mengakui Palestina sebagai negara yang berdaulat. Hingga saat ini, Palestina belum diakui sepenuhnya sebagai negara karena masih di bawah penjajahan Israel.

“Dukungan terhadap Palestina juga harus ditunjukkan tidak hanya secara politis, tapi juga secara konkret yakni memberikan bantuan kemanusiaan, ekonomi dan peningkatan kapasitas,” kata Retno dalam keterangan tertulis pada Senin kemarin.

Sementara, pada hari ini, Retno bertemu dengan Menlu Palestina Riyad Al Maliki di ibu kota Amman, Yordania sekitar pukul 21:15 waktu setempat. Keduanya terlibat pembicaraan hingga 2 jam.

Lalu, apa saja yang dibicarakan Retno dengan Maliki? Pertama, hasil KTT Liga Arab yang dilakukan di Kairo, Mesir. Salah satu hasilnya yaitu para Menteri negara anggota meminta AS untuk menarik kembali ucapan yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Kedua, pembahasan persiapan KTT luar biasa OKI di Turki. Elemen-elemen yang nantinya dibawa oleh Indonesia sama dengan yang diajukan Palestina.

Ketiga, pembicaraan Retno dengan Menlu negara di Eropa barat. Retno meminta agar tidak ada satu pun negara di area itu yang mengikuti jejak AS dan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem. Selama ini, negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, membangun kedutaannya di Tel Aviv.

Itu pula yang sempat dinyatakan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu ketika berada di Brussel, Belgia. Dengan rasa percaya diri, Netanyahu mengatakan bahwa negara-negara Uni Eropa juga akan mengekor keputusan Trump dengan memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Netanyahu membela Trump dengan mengatakan apa yang disampaikan mogul properti itu sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

“Yerusalem telah menjadi ibukota Israel selama 70 tahun. Saya rasa apa yang telah dilakukan Presiden Trump yakni memaparkan fakta yang sudah ada. Perdamaian didasari kenyataan. Perdamaian didasari dengan mengakui kenyataan,” kata Netanyahu di Brussels pada Senin kemarin seperti dikutip media.

Menurut harian New York Times sikap masing-masing 28 negara itu memang belum solid dan secara tegas menolak pengumuman yang dibuat Trump. Posisi resmi UE yakni mereka mendukung apa pun yang disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini, yang tetap berkomitmen terhadap solusi dua negara sebagai jalan keluarnya.

Berangkat ke Turki

Sementara, Presiden Jokowi pada siang ini berkunjung ke Istanbul, Turki untuk menghadiri KTT Luar Biasa OKI yang digelar esok. Di Bandara Halim Perdanakusuma, ia mengatakan akan menggunakan forum KTT OKI tersebut untuk menyampaikan penolakan rakyat Indonesia terhadap pengakuan sepihak Negeri Paman Sam.

“Ini adalah kesempatan bersama negara-negara OKI untuk secara bersama dan tegas menolak keputusan Presiden Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,” ujar Jokowi pada hari ini.

Ia pun berharap dari KTT OKI tersebut bisa menghasilkan suara yang bulat demi membela Palestina. Rencananya, Jokowi akan tiba kembali di Jakarta pada Kamis esok.

“Saya berharap kunjungan ini akan memberikan manfaat nyata bagi upaya perdamaian dunia, khususnya penyelesaian sengketa antara Israel dan Palestina,” kata dia.

– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!