Ridwan Nojeng: “Pahlawan Lembah Hijau Rumbia”

Uni Lubis

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ridwan Nojeng: “Pahlawan Lembah Hijau Rumbia”
Penerima apresiasi SATU Indonesia award ini mengubah desa tandus menjadi desa wisata yang hijau

 

PALU, Sulawesi Tengah — Pada tahun 2010, Ridwan Nojeng merintis usaha membuat produk pupuk organik dari kotoran sapi di tempat asalnya di Desa Tompobulu, Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dari pupuk itulah, dia mulai menggunakan pupuk untuk penghijauan daerah sekitarnya. Lambat laun, warga di sekitar tempat tinggal Ridwan tergerak turut menghijaukan daerahnya.

Tompobulu yang dulunya tandus kini menjelma menjadi Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia. Selain berhasil menghijaukan daerah tempat tinggalnya, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 ini juga fokus terus membangun Desa Wisata Lembah Hijau Rumbia dengan menambahkan berbagai fasilitas seperti tempat edukasi anak, area melukis, gazebo serta pembangunan perpustakaan bernuansa alam. Saat ini, Desa Wisata Lembah Hijau telah memiliki program penghijauan yang dilakukan sekali dalam setahun.

Ridwan terus melakukan penghijauan. Usaha pupuknya pun berkembang semakin luas. Untuk membantunya mengelola pabrik pupuk organik seluas 2 hektar, Ridwan Nojeng saat ini mempekerjakan 20 orang karyawan, membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat tempat tinggalnya.

Setelah 6 tahun berjalan, Ridwan Nojeng terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar untuk bisa berkontribusi bagi lingkungan sekitar dengan melakukan penghijauan, khususnya penghijauan di daerah tandus dan kering. Dampak yang dirasakan oleh Ridwan Nojeng sendiri adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan melakukan penghijauan. 

Menurut Ridwan,  siapa saja bisa melakukan sesuatu bagi masyarakat dan lingkungan, asal mau dan siap bekerja keras. “Mari kita berkarya sesuai dengan bidang masing-masing sehingga karya kita bisa dinikmati orang banyak. Semoga setiap pelosok daerah di Indonesia mau memulai, melanjutkan karya seperti ini, sehingga ke depannya kesejahteraan di Indonesia bisa semakin merata, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi,” kata  Ridwan Nojeng dalam bincang inspiratif SATU Indonesia Awards di Palu, 4 Mei 2017.

Setelah berkunjung ke Tarakan dan Ternate, program Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia Awards 2017 (SATU Indonesia Awards) yang digagas oleh PT Astra International Tbk kembali melanjutkan pencarian pemuda-pemudi inspiratif ke Palu dengan harapan dapat menemukan banyak anak muda Palu berprestasi yang dapat mengangkat taraf hidup sosial dan ekonomi masyarakat sekitarnya.

Hal ini sejalan dengan program SATU Indonesia Awards yang bertujuan mengembangkan inisiatif masyarakat, terutama para generasi muda, dalam memanfaatkan sumber daya daerah yang ada guna meningkatkan ekonomi dan taraf hidup, sehingga dapat menularkan ‘virus’ positif bagi masyarakat sekitarnya.

Diadakan di Media Center Universitas Tadulako Palu, bincang inspiratif SATU Indonesia Awards 2017 yang tahun ini memasuki tahun pelaksanaan ke-8 menghadirkan Walikota Palu Drs. Hidayat, M.Si, Wakil Menteri Pendidikan Nasional RI Tahun 2010-2012 dan sekaligus juri SATU Indonesia Awards Fasli Jalal, Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman, Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah, serta penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2016 Ridwan Nojeng.

Dalam bincang inspiratif yang dihadiri oleh pelajar, mahasiswa, LSM, anggota komunitas dan berbagai institusi terkait bidang penilaian SIA (pendidikan, kewirausahaan, lingkungan, kesehatan dan teknologi) ini Fasli Jalal yang merupakan salah satu juri SATU Indonesia Awards juga mengajak pemuda Palu untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk memajukan Kota Palu.

“Indonesia mempunyai potensi 48 juta anak muda yang siap membangun bangsa. Mari kita temukan pemuda pemudi Palu yang berprestasi dan berkontribusi. Jangan takut untuk berkompetisi, karena kriteria tiap kota bisa berbeda dikarenakan tingkat kesulitan yang berbeda” ujar Fasli Jalal.

SATU Indonesia Awards

Program tahunan SATU Indonesia Awards diadakan dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda untuk mencari pemuda-pemudi terpilih Indonesia yang telah memberdayakan serta menggerakkan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Dalam rangka HUT ke-60 pada tahun ini, Astra akan memberikan bantuan dana pengembangan masyarakat sebesar masing-masing Rp60 juta untuk penerima apresiasi tingkat nasional.

Selain itu, penerima apresiasi juga akan mendapatkan pembinaan kegiatan dari Astra. Mereka yang terpilih menjadi penerima SATU Indonesia Awards adalah mereka yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Berusia maksimal 35 tahun
  • Individu atau kelompok dengan jumlah anggota minimal 3 orang
  • Memiliki kegiatan yang orisinal
  • Penggiat/kegiatannya telah berlangsung minimal 1 tahun
  • Belum pernah menerima penghargaan nasional/internasional
  • Bukan karyawan Grup Astra dan Tempo Media Group
  • Dapat mendaftarkan orang lain yang memenuhi persyaratan dan ketentuan mengikuti SATU Indonesia Awards 2017

Kegiatan yang dapat didaftarkan dalam program ini adalah kegiatan yang dapat membantu dan mengusahakan orang lain agar bisa menjadi mandiri, dengan memberikan solusi, cara atau alat, bukan sekadar memberikan sumbangan atau donasi yang berdampak sementara. Juga dapat berupa pelatihan keterampilan sekelompok orang, komunitas atau masyarakat yang kurang beruntung, sehingga mereka punya keahlian dan dapat hidup mandiri.

Kegiatan-kegiatan yang membawa perubahan tersebut akan dinilai berdasarkan parameter berikut:

  • Motif: Ide awal, jenis kegiatan, tujuan/motivasi/sasaran, bidang prestasi, usaha untuk mewujudkan dan pihak-pihak yang bekerjasama dan lembaga pendanaan.
  • Hasil: Kegiatan dan hasil yang telah diciptakan.
  • Jangkauan: Jumlah dan dampak pada orang atau sistem yang telah dibangun melalui program-program yang telah dilakukan.
  • Kesinambungan: Menilai komitmen untuk melanjutkan kegiatan.

Sampai saat ini, telah terdapat 39 orang penerima apresiasi SATU Indonesia Awards yang telah berkarya dalam berbagai kategori Pendidikan, Lingkungan, Wirausaha, Kesehatan, Teknologi dan Kelompok. Berikut jumlah pendaftar program SIA:

Apresiasi Tingkat Provinsi

Setelah 8 tahun berjalan, Astra meyakini masih banyak pemuda di pelosok Nusantara yang sebenarnya memiliki program pemberdayaan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya tetapi belum terjangkau oleh program ini. Hal ini terlihat dari tidak meratanya penyebaran pendaftar di 34 provinsi di Indonesia.

Oleh karena itu, mulai tahun ini, SATU Indonesia Awards akan mencari sosok inspiratif melalui seleksi di tingkat provins, yang juga akan menerima dana apresiasi. Sementara itu, untuk penerima apresiasi tingkat nasional, masing-masing kategori akan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp60 juta dan pembinaan kegiatan.

Dewan juri SATU Indonesia Awards 2017 terdiri dari Prof. Emil Salim, Prof. Nila Moeloek (Menteri Kesehatan Republik Indonesia), Prof. Fasli Jalal (Wakil Menteri Pendidikan Nasional RI periode 2010-2012 dan Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta), Ir. Tri Mumpuni (Pendiri Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan) dan Onno W. Purbo Ph.D. (Pakar Teknologi Informasi).

Seluruh masyarakat Indonesia yang mengetahui keberadaan dari para pemuda yang memiliki kriteria di atas dapat ikut terlibat dengan merekomendasikan dan mendaftarkan calon peserta mulai dari tanggal 20 Maret 2017 – 10 Agustus 2017. Informasi lengkap dan pendaftaran dapat dilakukan di www.satu-indonesia.com.

Berbagai program lain yang bisa diikuti adalah Sebar SATU Indonesia dan voting pemenang favorit. Sementara itu, perkembangan SATU Indonesia bisa dilihat melalui Facebook Fan Page: Semangat Astra Terpadu, Twitter: SATU_Indonesia dan Instagram: SATU_Indonesia. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!