Ketika selebriti ramai-ramai menggalang dana di dunia maya

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ketika selebriti ramai-ramai menggalang dana di dunia maya
Sepanjang tahun 2017, sebanyak 89 orang selebriti dan publik figur berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 4,1 miliar lewat Kitabisa.com yang diberikan oleh lebih dari 15 ribu donatur

JAKARTA, Indonesia — “Di hari ulang tahunku kali ini, aku ingin melakukan penggalangan dana untuk membantu teman-teman @donasibuku.id,” tulis penyanyi Raisa Andriana beberapa hari sebelum hari ulang tahunnya. 

“29 Maret saya ulang tahun. Boleh minta hadiah? Bukan kado, tapi donasi untuk bantu pendidikan Adik Misbah,” tulis penyanyi Vidi Aldiano, juga beberapa hari menjelang ulang tahun.

Raisa Andriana membuat kampanye untuk donasi buku menjelang ulang tahunnya. Foto dari Kitabisa.com

“Saat Salat Idul Fitri jamaah di Tolikara mendapat serangan dari beberapa oknum yang menyebabkan terbakarnya Masjid. Apapun penyebabnya yuk kita bangun kembali!” tulis Pandji Pragiwaksono  merespon adanya perusakan rumah ibadah di Papua.

Dalam beberapa tahun terakhir, kita semakin sering melihat para selebriti mengajak berdonasi. Yang dibantu beragam, mulai dari mengumpulkan dana untuk pendidikan, kesehatan, bencana alam, hingga pembangunan rumah ibadah. 

Kehadiran situs penggalangan dana di dunia maya mempermudah keinginan para selebriti dan publik figur untuk menggunakan ketenaran dan kepopuleran mereka dalam hal yang positif. Yang paling marak salah satunya adalah donasi ulang tahun, seperti yang dilakukan Raisa dan Vidi Aldiano.

Ada pula inisiatif beberapa YouTuber dan publik figur yang ikut serta menggalang dana untuk membangun pesawat R80 bersama mantan Presiden B.J. Habibie.

Donasi-donasi ini seluruhnya dilakukan secara online, lewat situs penggalangan dana Kitabisa.com.

Para selebriti dan publik figur mendukung kampanye donasi untuk membantu mantan Presiden B.J. Habibie membangun Pesawat R80. Foto dari Kitabisa.com

Menggalang dana secara online lewat Kitabisa.com

Kitabisa.com merupakan salah satu situs penggalangan dana pertama yang hadir di Indonesia. Ide kemunculannya datang dari beberapa situs serupa yang ada di luar negeri seperti kickstarter, go fund me, dan indiegogo.

Terinspirasi dari situs-situs tersebut, CEO Kitabisa.com Alfatih Timur teringat pengalamannya menggalang dana untuk kegiatan sosial semasa kuliah.

CEO Kitabisa.com Alfatih Timur (paling kanan) berpose bersama RAN, Yura Yunita, dan orang tua Adam Fabumi dalam peluncuran kampanye 'Melawan Dunia'. Foto oleh Sakinah Ummu Haniy/Rappler

“Saya merasa dulu kalau galang dana tuh susah, orang suka enggak percaya. Nah, crowdfunding website itu membuat semuanya transparan, realtime, dan mudah,” tutur pria yang biasa disapa Timmy ini kepada Rappler di sela acara peluncuran kampanye Melawan Dunia di Jakarta pada Rabu, 17 Januari.

Dalam kesempatan yang sama, Timmy juga menjelaskan bahwa siapapun bisa berkampanye dan menggalang dana lewat situs ini. Untuk menjaga akuntabilitas, Kitabisa.com kemudian melakukan beberapa verifikasi dan pengecekan sejak awal kampanye dibuat hingga saat dana sudah terkumpul.

“Itu langsung bisa launch tapi ada proses verifikasi. Jadi kita ngecek juga. Apa yang kita cek? Pertama KTP-nya, kita minta foto diri, dan biasanya kalau orang sakit di rumah sakit itu kita bisa crosscheck ke rumah sakitnya.”

Meskipun melakukan tahap pengecekan, namun Kitabisa.com sadar bahwa kampanye yang dilakukan terkadang bersifat mendesak dan harus bisa dilakukan dalam waktu singkat. Setelah dana terkumpul, sang penggalang dana juga diminta untuk terus memperbarui halaman kampanye agar para donatur mengetahui jika donasi mereka telah tersalurkan kepada yang membutuhkan.

Daya tarik dari para selebriti

Sepanjang tahun 2017, tercatat sebanyak 89 orang selebriti dan publik figur ikut membuat kampanye dan menggalang dana lewat Kitabisa.com. Mereka berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 4,1 miliar yang diberikan oleh lebih dari 15 ribu donatur.

Mengikutsertakan para selebriti dan publik figur memang menjadi salah satu strategi Kitabisa.com untuk meraih perhatian masyarakat.

“Karena pastinya kita butuh ‘TOA’ yang besar. Kan kita platform, jadi semakin banyak orang2 berpengaruh yang pakai kitabisa.com, kita bisa ikut terangkat,” tutur Timmy.

Bentuk penyaluran donasi yang dilakukan para selebriti juga beragam, namun tidak semuanya berhasil mendapatkan dana sesuai dengan target mereka. Selebriti yang berhasil mengumpulkan dana cukup banyak biasanya membuat kampanye yang sesuai dengan citra mereka di masyarakat.

Penyanyi Tulus mengajak penggemarnya berdonasi untuk konservasi gajah. Foto dari Kitabisa.com

“Kalau memang inline sama brand-nya mereka sih biasanya efektif.”

Salah satunya adalah kampanye Tulus yang menggalang dana untuk membantu konservasi gajah. Ada pula penyanyi Andien yang menggalang dana bagi para anak-anak pejuang kanker saat ulang tahun anaknya, Anaku Askara Biru.

Jenis kampanye yang dilakukan para selebriti dan publik figur merupakan hasil diskusi bersama dengan tim Kitabisa.com. Jika calon penggalang dana masih belum tahu ingin membuat kampanye untuk siapa, tim dari Kitabisa.com akan membantu menyambungkan mereka dengan beberapa yayasan terpercaya.

“Kita brainstorming biasanya. Kalau memang mereka ga punya kita kontak sama yayasan yang memang membutuhkan.”

RAN, Yura Yunita, dan Adam Fabumi Foundation melawan dunia

RAN, Yura Yunita, dan Adam Fabumi Foundation meluncurkan kampanye 'Melawan Dunia' lewat Kitabisa.com. Foto dari Kitabisa.com

Pada Rabu, 17 Januari kemarin, RAN dan Yura Yunita menambah daftar panjang para selebriti yang melakukan penggalangan dana secara online lewat Kitabisa.com. Bersama Adam Fabumi Foundation (AFF), mereka meluncurkan kampanye yang dinamai Melawan Dunia, sama seperti judul single terbaru mereka yang dirilis pada November tahun lalu.

“Kalau teman-teman ingin bisa membantu adik-adik kita yang sedang berjuang di NICU, para NICU Rangers klik https://kitabisa.com/melawandunia. Anda bisa berdonasi dan berbuat baik bersama kita semua,” tutur Nino.

Dalam video klip lagu tersebut, RAN dan Yura bekerja sama dengan Adam Fabumi, seorang bayi yang terlahir dengan penyakit penyakit trisomy 13, anak dari Ratih Megasari dan Kiagoos Herling Kamaludin. Sayangnya, beberapa hari setelah peluncuran video klip itu, Adam pun meninggal dunia.

Semasa hidupnya, Adam telah dibantu oleh para donatur di Kitabisa.com. Ia berhasil mendapatkan ventilator untuk membantu pernapasannya berkat kampanye yang dimulai oleh Circle of Young Mom. Dari kampanye tersebut, terkumpul dana sejumlah lebih dari Rp 570 juta. 

Meskipun Adam telah tiada, namun kedua orang tua Adam, Ratih dan Ludi, tetap bersemangat. Lewat AFF mereka berdua ingin membantu anak-anak lain yang berjuang di Neonatal Intensive Care Unit (NICU), baik mereka yang memiliki penyakit trisomy maupun kelainan bawaan lahir lainnya. Dengan kampanye Melawan Dunia yang dibantu RAN dan Yura Yunita, AFF berharap dapat membantu lebih banyak lagi para pejuang NICU atau yang mereka sebut sebagai para NICU Rangers. Pasalnya, perawatan intensif di NICU sangat menguras biaya.

“Jangan sampai karena kendala biaya itu jadi masalah untuk mereka tidak melanjutkan perjuangan mereka untuk hidup,” tutur Ratih.

 

“Indonesia tidak kekurangan orang baik”

Di tahun 2017, Kitabisa.com berkembang sangat pesat. Sebanyak Rp 193 miliar dana terkumpul sepanjang tahun, menciptakan pertumbuhan jumlah total donasi dibading 2016 hingga 230%. Pertumbuhan fantastis juga terjadi dalam jumlah kampanye yang naik hingga 300%.

Banyaknya para penggalang dana dan para donatur yang menyisihkan sebagai hartanya membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki banyak orang baik yang peduli pada mereka yang membutuhkan. Hal ini, menurut Timmy, sesuai dengan filosofi yang sejak awal dipegang oleh Kitabisa.com.

“Ini bukti. Dari awal kita punya hipotesis bahwa Indonesia itu tidak kekurangan orang baik. Ada banyak banget orang baik, cuma yang kurang itu jembatannya. Nah, dengan perkembangan internet users, middle class, dan lain-lain, harusnya kemampuan untuk giving juga bertumbuh,” katanya.

Selain itu, peningkatan jumlah donasi juga didorong dari pertumbuhan jumlah pengguna internet di Indonesia. Dengan perkembangan tersebut, jumlah transaksi di situs-situs e-commerce juga meningkat, dan jumlah masyarakat yang ingin berdonasi via dunia maya juga semakin bertambah.

Saat ini kategori bantuan medis merupakan yang paling banyak diminati para donatur, diikuti dengan bantuan untuk kemanusiaan.

“Kenapa medis? Karena ini memang momen yang paling dekat dengan keseharian kita.” Kategori bantuan medis juga diprediksi masih akan populer di tahun 2018 ini.

Donasi buku yang dilakukan penyanyi Raisa Andriana berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 50 juta. Foto dari Kitabisa.com

Timmy berharap ke depannya akan semakin banyak orang baik yang bisa terhubung lewat platform yang diluncurkan sejak 2013 ini. Tak hanya itu, ia juga berharap kegiatan positif semacam ini bisa menjadi viral di masyarakat dan bisa menjembatani perbedaan yang ada.

Orang baik enggak boleh kalah berisik. Jadi kalau di sosial media yang berisik itu yang enggak baik, saatnya kita ambil alih dengan kebaikan. Salah satunya dengan kegiatan kepedulian kayak gini, Karena sebenarnya kalau ngomongin kemanusiaan, sekat-sekat perbedaan jadi hancur,” katanya.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!