SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Hallo pembaca Rappler!
Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Senin, 15 Mei 2017.
Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla atau JK mengaku sudah mendengar jika dirinya dituding rasis di media sosial. Hal itu lantaran pernyataannya terkait kesenjangan ekonomi dengan faktor ras (pribumi dan keturunan China).
Asumsi lain yang beredar di media sosial yakni dirinya yang dituduh sebagai orang mengatur vonis penjara dua tahun bagi terdakwa Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dalam kasus penodaan agama Islam. Lalu, apa komentar JK? Dia mengaku tidak membaca komentar di media sosial tersebut.
“Saya tidak pernah baca apa yang ada di media sosial. Jadi, saya tidak merasa diserang,” katanya.
Pengusaha itu juga mengaku sudah biasa dituding sebagai orang yang rasis. Oleh sebab itu, JK merasa tifak terkejut apa lagi peduli dengan semua tudingan tersebut.
Pada kenyataannya, kata JK, dia dekat dengan pengusaha atau pekerja dari ras mana pun, termasuk etnis keturunan Tionghoa.
“Teman dekat saya kan keturunan China juga. Itu Sofjan Wanandi. Dia kan dari pagi, sore hingga malam sama saya,” kata dia. Selengkapnya baca di sini.
Kepala Rumah Tahanan Cipinang Asep Sutandar membantah kabar adanya ancaman pembunuhan terhadap Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama selama ditahan di Rutan Cipinang.
“Kalau ancaman, belum ada,” kata Asep pada Senin, 15 Mei 2017. Meski begitu, Asep mengatakan kekhawatiran adanya ancaman tersebut tetap ada.
Sebab sejumlah narapidana di dalam Rutan Cipinang masuk ke sana selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Seperti napi dalam kasus (pengadaan) UPS (unit power supply),” kata Asep. Baca berita selengkapnya di sini.
Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, memberikan penjelasan kepada publik soal status yang tertulis di timeline akun Facebooknya pada Sabtu, 13 Mei. Di akun Facebooknya itu, tertulis kalimat “saya gubernur Sulsel sangat mendukung gerakan matikan 1.000 lilin”.
Gerakan yang dimaksud adalah nyalakan lilin sebagai bentuk keprihatinan terhadap vonis penjara dua tahun yang dijatuhkan oleh Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Utara bagi terdakwa Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama. Usai vonis itu, muncul dukungan simpatik dengan menyalakan lilin. Sebagian besar menuntut agar mantan Bupati Belitung Timur itu dibebaskan dari penjara.
Status itu kemudian viral dan mendapat beragam tanggapan dari publik. Ada yang mendukung pernyataan tersebut, tetapi tidak sedikit pula yang mengkritik.
Syahrul kemudian berdalih bahwa akun Facebooknya sudah dibajak orang lain. Dia menegaskan tidak pernah membuat status yang sembarangan.
Dia berpesan agar masyarakat tidak mudah percaya dan terpancing dengan unggahan status maupun foto yang berbau SARA di tengah situasi yang sensitif ini. Aksi gerakan nyalakan lilin yang berada di Pantai Losari sempat menimbulkan debat karena dibubarkan secara paksa oleh ormas intoleran.
Mantan Menteri Perindustrian Hartarto Sastrosoenarto meninggal dunia di RS Siloam Kebun Jeruk, Minggu 14 Mei 2017.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di San Diego Hill, Senin 15 Mei. Jenazah akan dibawa dari rumah duka di Jalan Tirtayasa VII menuju San Diego Hill pada pukul 15.00 WIB.
Hartarto Sastrosoenarto adalah ayahanda dari Menteri Perindustrian saat ini, yakni Airlangga Hartarto. Saat ini Airlangga Hartarto sedang dalam perjalanan dari Beijing, Tiongkok, menuju Jakarta.
Hartarto Sastrosoenarto lahir di Surakarta pada tahun 1932. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Koordinator bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.