Berita hari ini: Kamis, 12 Oktober 2017

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berita hari ini: Kamis, 12 Oktober 2017
Perkembangan berita terbaru yang perlu Anda ketahui

Hallo pembaca Rappler!

Pantau terus laman ini untuk memperbarui berita terbaru pilihan redaksi Rappler Indonesia pada Kamis, 12 Oktober 2017.

Peringatan Bom Bali, menagih tanggung jawab negara Kepada korban

Hari ini Indonesia dan beberapa negara memperingati serangan Bom Bali 1 ke-15. Serangan bom ini menewaskan 202 orang dan melukai 209 lainnya. Namun, meski telah 15 tahun berlalu, masih ada survivor di Indonesia yang  belum tersentuh layanan keadilan secara memadai. 

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) dalam keterantan tertulisnya mencatat masih banyak survivor yang masih mengalami penderitaan, trauma dan penurunan kualitas hidup setelah mengalami peristiwa tersebut.

Data layanan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) 2017 juga menunjukkan masih sedikit korban Bom Bali yang mampu mengakses layanan bantuan medis, psikologis dan psikosial dari Negara. 

Tercatat sejak 2016 dan 2017 jumlah korban yang mendapatkan layanan bantuan medis, psikologis dan psikososial di LPSK hanya sebanyak 36 orang. 

Dari 36 orang yang masih aktif di tahun 2017 sebanyak 26 korban sedangkan 10 orang layanan telah ditutup. Namun LPSK lah satu satunya lembaga resmi yang saat ini melakukan layanan bagi korban bom bali.

Terkait pemberian kompensasi, secara formal tidak ada satu pun korban yang tercatat mendapat pemberian kompensasi oleh Negara jika didasarkan pada putusan pengadilan sesuai dengan mekanisme UU No 15  Tahun 2003. 

Pemberian kompensasi berdasarkan putusan pengadilan baru diberikan pada kasus Mariot dan kasus Samarinda 2017. Dan kompensasi ini pun belum di eksekusinya.

Kini Go-Jek siap antar obat secara gratis ke pasien di Banyuwangi

Foto dari go-jek.com

Warga Kabupaten Banyuwangi yang tengah sakit kini tak perlu repot harus mengambil obat ke apotek rumah sakit. Sebab obat tersebut akan diantar langsung ke rumah mereka oleh abang Go-Jek secara gratis.

Sebab Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah meneken nota kesepahaman dengan perusahaan Go-Jek Indonesia untuk menyediakan fasilitas antar obat secara gratis ke rumah-rumah pasien miskin.

“Kasihan, sudah sakit, masih harus menunggu obat disiapkan apoteker. Daripada menunggu obat, lebih baik langsung pulang untuk istirahat, nanti obatnya diantar,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Anas mengatakan layanan antar obat gratis untuk melengkapi biaya berobat yang kini telah ditanggung pemerintah. Sehingga pasien akan sangat dimudahkan dan diuntungkan.

Meski begitu, Anas melanjutkan, sinergi antara pemerintah dengan Go-Jek cukup memakan waktu karena banyak regulasi yang perlu diperhatikan, mengingat obat adalah barang yang diatur ketat.

“Kita harus konsultasi ke Kementerian Kesehatan, ke apoteker, dalam dua bulan ini,” kata Anas menambahkan. Baca berita selengkapnya di sini

327 kapal asing pencuri ikan dihancurkan

Penenggelaman kapal penangkap ikan ilegal di perairan Bitung, Sulawesi Utara. Foto oleh Adwit B Pramono/Antara

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja mengatakan pihaknya telah menghancurkan 327 kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.

“Alhamdulillah sampai saat ini sudah 327 kapal asing yang ditenggelamkan,” kata Sjarief di Cirebon, Kamis 12 Oktober 2017.

Sjarief Widjaja mengatakan pencurian ikan di perairan Indonesia cukup marak. Ini bisa dilihat dari citra satelit yang menunjukkan banyaknya kapal asing yang beroperasi di perairan Indonesia. 

“Setelah ditengok ke laut itu di luar daerah yang jauh-jauh dari pengamatan kita ada 10.000 kapal asing yang berada di perairan Indonesia,” katanya.

Kapal-kapal itu, Sjarief melanjutkan, berukuran 200-300 GT dengan panjang jaring hampir 150 kilometer. “Setiap kali mereka menarik jaringnya, ikan yang tertangkap sebanyak 100 ton,” katanya.

Pemerintah, ia menjelaskan, berusaha menekan operasi kapal-kapal ikan ilegal di perairan Indonesia dengan menenggelamkan kapal-kapal asing yang kedapatan mencuri ikan. Baca berita selengkapnya di sini

Kapolri: Densus Tipikor dipimpin jenderal bintang dua

Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian mengikuti rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10). FOTO oleh Wahyu Putro A/ANTARA

Kapolri Jenderal Muhammad Tito Karnavian mengatakan Detamesen Khusus Tindak Pidana Korupsi (Densus Tipikor) nantinya akan dipimpin oleh jenderal bintang dua.

“Akan dipimpin (jenderal) bintang dua. Nanti ada satgas-satgas, tipe A, tipe B, tipe C. Nantinya kepala Densus Tipikor di bawah Kapolri langsung,” kata Tito saat rapat  dengan Komisi III DPR, Kamis 12 Oktober 2017.

Tito mengatakan pihaknya telah menghitung  anggaran untuk pembiayaan Densus Tipikor, dari segi gaji hingga fasilitas kerja. Ia juga berharap kelebihan yang dimiliki KPK bisa diterapkan di Densus Tipikor.

Saat ini, Tito melanjutkan, Polri telah  berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait pembentukan Densus baru ini.

“Nanti bagaimana soal belanja barang, lidik dan penyidikan serta lain-lain,” ujar mantan kapolda Metro Jaya tersebut. Baca berita selengkapnya di sini.

PBNU: Kelompok radikal tak punya tempat di Indonesia

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj. FOTO oleh Galih Pradipta/ANTARA

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan jika ada kelompok yang anti-Pancasila, maka kelompok tersebut harus ditolak, dan bila perlu diusir dari bumi Indonesia.

“Indonesia bukan negara Islam, bukan negara Protestan, Katholik, Budha maupun Hindu. Tetapi, kita hidup di bumi Indonesia ini dalam keberagaman agama, etnis dan budaya yang berbeda,” kata KH Said saat menghadiri Takbir Akbar Kebangsaan di Masjid Agung Al-Kautzar Kendari, Kamis 12 Oktober 2017.

Said Aqil mengatakan Islam tidak mengajarkan cara merakit bom, apalagi membentuk kelompok radikal dan teroris, tetapi Islam mengajarkan kasih sayang, saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

“Apakah kita ingin seperti beberapa negara di Timur Tengah yang kini terpecah, saling memusuhi, perang antar-saudara yang akibatnya berdampak pada kesengsaraan rakyatnya karena setiap saat terjadi perang,” kata Said Aqil. Baca berita selengkapnya di sini.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!